Lumajang (beritajatim.com) – Gunung Semeru di Jawa Timur mengalami penurunan status dari Siaga (Level III) menjadi Waspada (Level II) per tanggal 15 Juli 2024 pukul 15.00 WIB.

Penurunan status ini didasarkan pada hasil analisis dan evaluasi menyeluruh oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terhadap aktivitas vulkanik Gunung Semeru selama periode 8-14 Juli 2024.

“Selama periode 8-14 Juli, letusan dan gempa masih terjadi. Gunung Semeru tercatat mengalami letusan erupsi 955 kali, lalu teramati keluarkan lava pijar sejauh 1000 meter menuju arah Besuk Kobokan” ungkap Hadi Wijaya Kepala PVMBG, Selasa (16/7/2024).

Meskipun statusnya turun, letusan Gunung Semeru masih terasa dan cenderung fluktuatif. Hal ini ditunjukkan dengan pengamatan visual yang menunjukkan asap letusan putih kelabu setinggi 100-900 meter di atas puncak kawah dan luncuran lava pijar sejauh 300-1000 meter ke arah Besuk Kobokan.

Selama periode observasi, tercatat 955 kali letusan erupsi dan 133 kali gempa guguran. Aktivitas kegempaan Gunung Semeru masih tergolong tinggi, dengan gempa letusan yang menunjukkan peningkatan signifikan.

“Sejauh ini, aktivitas vulkanik Gunung Semeru cenderung mengalami penurunan. Namun, aktivitas gempa letusan masih cukup tinggi. Melalui evaluasi, Gunung Semeru statusnya turun menjadi Level II dari sebelumnya, Level III (Siaga)” lanjut Hadi Wijaya.

Kepala PVMBG, Hadi Wijaya, menjelaskan bahwa penurunan status ini bukan berarti aktivitas Gunung Semeru telah aman. Masyarakat di sekitar gunung diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas.

“Waspada terhadap potensi perluasan awan panas guguran, guguran lava, dan lahar yang mengalir langsung di area Besuk Bang, Besuk Kobokan, Besuk Sat, dan Besuk Kembar serta sungai-sungai kecil lainnya” pungkasnya. [vid/ian]