Sentimen
Negatif (100%)
28 Agu 2024 : 08.15
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Grup Musik: Naif

Hewan: Domba

Kasus: korupsi

Partai Terkait

10 Momen Jokowi Pakai Baju "Biru Prabowo" di Tengah Isu Keretakan Hubungan... Nasional

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

28 Agu 2024 : 08.15
Momen Jokowi Pakai Baju "Biru Prabowo" di Tengah Isu Keretakan Hubungan... Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) memberikan keterangan pers soal aksi demontrasi yang menolak pengesahan revisi Undang-Undang (UU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di sejumlah daerah. Keterangan pers itu ia sampaikan lewat wawancara khusus dengan Biro Pers Sekretariat Presiden yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa (27/8/2024) malam. Menariknya, saat memberikan keterangan pers, Presiden Jokowi memakai kemeja lengan panjang warna biru. Warna kemeja tersebut tampak hampir sama dengan kemeja yang biasa dipakai Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka selama kampanye Pilpres 2024. Kemeja biru juga identik dengan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran selama pilpres lalu. Kemeja biru yang dipakai Presiden Jokowi pada Selasa tampak berukuran lebih besar dari ukuran yang biasa dipakai olehnya. Kepala Negara terlihat memakai baju yang longgar selama memberikan keterangan pers. Padahal, Presiden biasanya memakai kemeja putih lengan panjang yang berukuran pas di tubuhnya yang ramping. Sesekali, Presiden Jokowi memakai atasan batik lengan dengan beragam warna. Adapun pemakaian baju biru oleh Presiden Jokowi ini dilakukan di tengah isu retaknya hubungan dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Sebelumnya, Prabowo dikabarkan marah atas adanya revisi UU Pilkada yang dinilai menguntungkan kelompok Jokowi. Pada akhirnya, revisi UU tersebut dibatalkan pengesahannya oleh DPR RI. Dalam keterangannya, Presiden Jokowi menyatakan, negara Indonesia merupakan negara demokrasi, sehingga penyampaian aspirasi dan penyampaian pendapat merupakan hal yang baik dalam demokrasi. "Dan saya sangat menghargai itu, saya sangat menghormati itu, dan saya titip hanya saya titip mohon penyampaian aspirasi itu dilakukan dengan cara yang tertib dan damai sehingga tidak merugikan, tidak menganggu aktivitas warga dan lainnya," ujar Jokowi. Kepala Negara juga meminta agar para demonstran yang masih ditahan aparat keamanan segera dibebaskan. "Dan ini kemarin, kemarin ada demo, untuk pendemo yang masih ditahan saya harap juga bisa segera dibebaskan," kata dia.  Selanjutnya, mantan Gubernur Jakarta itu memberikan komentar atas dibatalkannya pengesahan revisi UU Pilkada oleh DPR RI.
Presiden Jokowi menyatakan menghargai langkah tersebut. Ia juga menyarankan langkah cepat DPR bisa diterapkan untuk sejumlah aturan yang mendesak untuk disahkan, misalnya untuk UU Perampasan Aset. "Ya saya menghargai langkah cepat DPR dalam menanggapi situasi yang berkembang, respons yang cepat adalah hal yang baik," kata dia.  "Dan harapan itu juga bisa diterapkan untuk hal hal yang lain juga, yang mendesak, misalnya seperti RUU perampasan aset, yang juga sangat penting untuk pemberantasan korupsi. Juga bisa segera diselesaikan oleh DPR," ujar Presiden.    Sementara itu, pada Selasa sore, Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi membantah kabar yang menyebut hubungan Presiden Jokowi dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto mengalami keretakan. Menurut Hasan, kabar tersebut sama sekali tidak benar. "Tidak benar sama sekali, Pak Prabowo sebagai Presiden elect, dengan Pak Jokowi sebagai Presiden yang masih menjabat hari ini hubungannya sangat baik, sangat mesra," ujar Hasan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (28/7/2024). "Dan kalau ada isu-isu di luar buat kita itu mungkin bagian dari bunga-bunga demokrasi lah. Ya kadang-kadang kan kalau tidak ada isu tidak hangat politik kita, kira-kira seperti itu. Tapi tidak ada isu sama sekali antara hubungan Bapak Jokowi dengan Bapak Prabowo, tidak ada isu sama sekali," ucap dia.  Hasan juga membenarkan bahwa Presiden Jokowi sudah bertemu dengan Prabowo setelah isu keretakan berembus. Hanya saja, ia tidak tahu kapan pertemuan keduanya terjadi. "Ya saya nggak bisa jawab (kapan). Tapi sudah ketemu dong harusnya. Karena ini tidak ada keretakan, komunikasi beliau baik," kata Hasan. "Kalaupun misalnya tidak dengan pertemuan fisik, tapi komunikasi di antara beliau berdua sangat baik. Enggak ada isu, enggak ada masalah sama sekali," ujar dia.  Diberitakan sebelumnya, Presiden terpilih Prabowo Subianto menanggapi isu bahwa hubungan dirinya dengan Presiden Jokowi disebut retak. Prabowo merespons isu itu saat berpidato pada acara Kongres ke-6 Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Sabtu (24/8/2024) malam. Mulanya, Prabowo menyinggung keberadaan awak media dan Miftah Maulana Ibrahim atau Gus Miftah yang hadir dalam acara tersebut. "Ini wartawan banyak ya, jadi enggak bisa terlalu keras aku bicara ya, enggak boleh ya. Gus, enggak boleh, Gus. Gus Miftah, enggak boleh ya, harus sopan," kata Prabowo. Kemudian, tiba-tiba, Prabowo menyinggung soal hubungannya dengan Jokowi. "Ternyata Prabowo dan Jokowi sudah retak, di mana retaknya? Selalu mau adu domba, selalu adu domba," ujar Prabowo. Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Partai Gerindra tersebut juga menyinggung orang-orang yang mempunyai podcast, lalu menilai dirinya. "Kita tidak naif lagi, ada orang-orang yang pintar-pintar, sedikit-sedikit podcast, " kata Prabowo. "Saya mengerahkan semua daya yang ada, sebagai Menteri Pertahanan, di mana rakyat susah air, saya kerahkan tim air, kita cari air. Kita beri air untuk rakyat yang susah air, itu mengatasi kesusahan rakyat. Bukan duduk di AC, di podcast, omon-omon, omon-omon , 'Oh Pak Prabowo begini, Pak Prabowo begitu'," kata dia. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (100%)