FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Isu Presiden Jokowi ditinggalkan kroninya mencuat. Itu disebut ada hubungannya dengan konflik internal di Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) mengatakan dalam struktur koalisi, pemerintah ditopang 90 persen partai parlemen. Di Pilkada ini, PDIP bahkan teekesan dikucilkan.

“Koalisi pemerintah 90%. Di pilkada serentak 2024 hanya PDIP yang terkesan dikucilkan,” ungkapnya dikutip fajar.co.id dari unggahannya di X, Rabu (28/8/2024).

Adi pun mempertanyakan, siapa yang sebenarnya ditinggalkan. Ia berspekulasi isu itu kuncuk setelah revisi UU Pilkada gagal.

“Jadi, siapa yang ninggalin? Apa karena revisi UU Pilkada tak disahkan muncul narasi presiden ditinggalkan?” ujarnya.

Hal tersebut, kata dia berek domino. Ia juga menanyakan pengarugnya pada internal KIM.

“Efeknya kemana-mana. Partai internal KIM di pilkada mulai perang saudara kah?” pungkasnya.

Adapun isu Jokowi yang mulai ditanggalkan disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi.

“Ya ada kecenderungannya begitu (ditinggal ramai-ramai),” kata Budi di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa, 27 Agustus 2024.

Sebelumnya, Jokowi juga mengungkapkan hal serupa. Pernyataan Jokowi disampaikan saat Kongres III Partai NasDem yang digelar di Jakarta Convention Center, Ahad, 25 Agustus 2024.

“Biasanya datang itu ramai-ramai. Terakhir begitu mau pergi ditinggal ramai-ramai,” ujarnya.

Meski begitu, presiden dua periode itu yakin NasDem tidak akan meninggalkannya. Begitu pula dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh.