Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Ducati
Tokoh Terkait
Rivalitas Membosankan Bagnaia Vs Martin: Terlalu Damai, Minim Gesekan
Detik.com Jenis Media: Otomotif
Francesco Bagnaia dan Jorge Martin terlibat persaingan sengit di lintasan selama dua musim terakhir. Bahkan, keduanya kerap kali bergantian menang dan saling salip di posisi puncak klasemen. Namun, mengapa rivalitas keduanya sering dianggap membosankan?
Disitat dari Crash, Selasa (27/8), pertarungan Bagnaia dan Martin sering berjalan 'mulus' tanpa ada drama atau perselisihan. Mereka juga berteman baik dan saling bicara setelah balapan berakhir.
Padahal, rivalitas pebalap di era sebelumnya tak sedamai itu. Kita mungkin masih ingat persaingan ketat antara Valentino Rossi dengan Max Biaggi atau Marc Marquez, kemudian ada Dani pedrosa melawan Jorge Lorenzo dan Mick Doohan yang berhadapan dengan Alex Criville.
Jorge Martin dan Francesco Bagnaia Foto: AFP/JURE MAKOVECJangankan bicara dan saling peluk, rivalitas ketat membuat mereka tak saling sapa dengan musuhnya. Kini, pemandangan tersebut tak terlihat dalam diri Bagnaia dan Martin. Apa kata mereka tentang ini?
Martin mengaku tak masalah dengan tudingan publik yang menyebut rivalitasnya dengan Bagnaia terasa membosankan. Sebab, dia dan Bagnaia masih tergolong muda. Keduanya masih punya waktu panjang untuk sama-sama membuktikan kualitas diri.
"Bukan hanya tahun ini, tahun lalu juga (berteman baik dengan Bagnaia). Kita masih punya banyak tahun untuk saling bertarung. Menurutku, jika kami sudah memberikan yang terbaik, mengapa kita harus saling marah?" demikian respons Martin soal rivalitasnya dengan Bagnaia yang dianggap membosankan.
"Jika semua berjalan dengan baik di lintasan dan di luar, saya turut senang atas kemenangannya dan saya berharap hubungan kami akan tetap seperti ini sepanjang hidup," tambahnya.
Jorge Martin dan Francesco Bagnaia Foto: Gonzalo Fuentes/REUTERSDi lain sisi, Bagnaia juga merasa, rivalitas yang seru tak perlu dibumbui perselisihan atau gimik. Baginya, lebih baik saling menghormati ketimbang membenci. Sebab, arena sesungguhnya hanya di lintasan balap.
"Ketika ada rasa hormat, akan ada kedamaian di luar dan peperangan di dalam lintasan. Namun, itu juga selalu disertai rasa hormat. Kami sudah saling kenal sejak lama, dan saya tidak pernah mengerti pebalap yang bermusuhan selama kejuaraan," tutur Bagnaia.
Sikap dan prinsip yang ditunjukkan Bagnaia sangat berbeda dengan mentornya, Valentino Rossi. Pebalap Ducati asal Italia itu terlihat lebih sopan, lembut dan tak suka drama.
"Memang benar ketika Anda berjuang untuk tujuan yang sama, Anda akan sedikit mengubah hubungan (dengan pebalap lain). Namun, rasa hormat harus selalu ada dan tampaknya situasinya masih sama seperti tahun lalu, atau sejak kami masih muda," kata Bagnaia.
(sfn/dry)
Sentimen: positif (88.3%)