Jakarta, Beritasatu.com - Pemerintah Indonesia telah mengalokasikan Rp 5,6 miliar untuk mendatangkan 1.600 dosis vaksin monkeypox (mpox) atau cacar monyet ke Indonesia.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunawan Sadikin menyampaikan, vaksin mpox tersebut diimpor dari Denmark. Sebelumnya, pemerintah Indonesia juga telah mendatangkan 1.000 dosis vaksin mpox dan masih tersisa 40 dosis.

"Kami membelinya dari Denmark. Ada juga yang dari Jepang. Vaksin dari Jepang ini belum diekspor, dan atas arahan presiden, kami akan mencoba menjalin komunikasi dengan Pemerintah Jepang untuk mendatangkan lebih banyak vaksin mpox dari sana," kata Menkes Budi seusai menghadiri rapat terbatas mengenai perkembangan kasus mpox di Indonesia, Selasa (27/8/2024).

Menkes Budi menyampaikan, vaksin ini tidak akan diberikan kepada masyarakat umum, melainkan hanya kepada tenaga medis yang berisiko tinggi terpapar mpox. Vaksin ini juga akan akan diberikan kepada petugas yang melakukan screening pada delegasi acara Indonesia-Africa Forum (IAF) di Bali pada September mendatang.

"Vaksin ini memang bukan untuk masyarakat luas. Penularannya benar-benar memerlukan kontak seksual, mirip dengan HIV. Jadi kami prioritaskan untuk petugas di Bali, termasuk tenaga laboratorium, tenaga kesehatan, dan kelompok yang berisiko tinggi," jelasnya.

Menkes juga meminta masyarakat untuk tidak terlalu khawatir karena pemerintah telah menyiapkan penanganan pasien dan vaksinasi yang diperlukan. Selain itu, masyarakat yang sudah pernah menerima vaksin cacar saat bayi juga memiliki perlindungan alami.

"Obat-obatan di rumah sakit sudah kami persiapkan. Kita harus waspada, tetapi tidak perlu khawatir secara berlebihan," kata menkes.