Sentimen
27 Agu 2024 : 21.08
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Kab/Kota: Tangerang, Menteng, Slipi
Tokoh Terkait
Andra Soni
Ade Sumardi
Golkar Dukung Airin: KIM Cukup Dinamis atau Pengaruh "Raja Jawa" Mulai Pudar? Nasional 27 Agustus 2024
28 Agu 2024 : 04.08
Views 1
Kompas.com Jenis Media: Nasional
Golkar Dukung Airin: KIM Cukup Dinamis atau Pengaruh "Raja Jawa" Mulai Pudar?
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
- Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro berpandangan bahwa langkah Partai
Golkar
menarik dukungan dari pasangan Andra Soni-Dimyati Natakusumah pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Banten 2024, membuktikan bahwa skema di Koalisi Indonesia Maju (KIM) cukup dinamis.
Diketahui, KIM yang dimotori Partai Gerindra memberikan dukungan pada Andra Soni-Dimyati Natakusumah sebagai calon gubernur dan wakil gubernur di Banten.
Sementara itu, Partai Golkar yang sebelumnya sudah memberikan surat rekomendasi pada Andra Soni-Dimyati beralih mendukung kadernya sendiri
Airin Rachmi Diany
yang berpasangan dengan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (
PDI-P
) Ade Sumardi.
Padahal, Golkar di bawah kepemimpinan
Bahlil
Lahadalia sebelumnya sudah meninggalkan
Airin
. Sehingga, eks Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) tersebut justru dibantu PDI-P untuk mendapatkan tiket maju pada
Pilkada Banten
2024.
"KIM sejauh ini solid sebagai koalisi di Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Jawa Timur, sebagai wilayah-wilayah strategis yang mesti dimenangkan. Namun, di luar daerah itu seperti Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, semuanya menjadi dinamis,” kata Agung kepada
Kompas.com
, Selasa (27/8/2024).
"Artinya skema KIM bahkan KIM
Plus
bisa berubah sesuai kebutuhan atau tarikan kepentingan yang mengemuka di internal KIM atau KIM
Plus
,” ujarnya melanjutkan.
Bahkan, menurut Agung, bukan tidak mungkin
comeback
-nya Partai Golkar mendukung Airin dikarenakan mulai melemahnya pengaruh “
Raja Jawa
” pada
Pilkada 2024
.
“Termasuk, bila nalarnya bahwa ini bisa juga dikaitkan bahwa pengaruh 'Raja Jawa’ mulai memudar untuk 'mengontrol' pilkada di wilayah-wilayah strategis. Setelah ada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai basis utama pengajuan calon kepala daerah,” kata Agung.
Adapun istilah "Raja Jawa" pernah dilontarkan Bahlil dalam pidato perdananya sebagai Ketua Umum Golkar. Dia mengingatkan para kader Golkar agar tidak bermain-main dengan “Raja Jawa” jika tidak ingin celaka.
Namun, saat itu Bahlil tidak menyebut siapa sosok "Raja Jawa" yang dimaksudnya tersebut. Dia hanya meyakini bahwa kader Golkar pasti sudah tahu dampak dari bermain-main dengan sosok tersebut.
Sementara itu, keputusan MK nomor 70/PUU-XXII/2024 mengatur penghitungan usia minimal calon kepala daerah sejak penetapan.
Sebagaimana diberitakan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyerahkan surat rekomendasi dukungan untuk Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi sebagai calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Banten.
"Ibu Airin adalah anak dari kandung Partai Golkar, sebagai ibu dari pada anak yang dilahirkan dan dibesarkan rasanya tidak pas kalau tidak diantarkan oleh ibunya untuk ikut berkompetisi,” ujar Bahlil di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (27/8/2024).
Dalam kesempatan itu, Bahlil juga memastikan bahwa keputusan mendukung Airin-Ade Sumardi adalah keputusan yang sudah final.
"Itulah Partai Golkar, sekalipun persepsi di luar macam-macam yang sudah dikeluarkan itu, tapi sesungguhnya kan kami tidak pernah membuat satu keputusan akhir dari sebuah proses politik,” kata Bahlil.
“Hari ini adalah keputusan akhir (mendukung Airin-Ade) dari pada (proses) politik itu,” ujarnya menegaskan.
Sebagaimana diketahui, jalan Airin mendapatkan tiket maju Pilkada Banten tidak mulus.
Partai Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto memang menginginkan agar Airin yang diusung maju pada Pilkada Banten.
Namun, keinginan itu berseberangan dengan Partai Gerindra yang tidak mau Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Banten Andra Soni menjadi calon wakil gubernur dari Airin.
Oleh karena itu, sejumlah pengamat politik sempat menyebut bahwa tercium aroma perpecahan di tubuh KIM terkait pencalonan di Banten.
Namun, Airlangga selaku Ketua Umum Golkar bergeming dan tetap memberikan isyarat bahwa Golkar mendukung Airin untuk maju sebagai calon gubernur (cagub) di Banten.
Hingga akhirnya, peta politik berubah usai Airlangga secara tiba mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Ketua Umum Golkar melalui keterangan video pada 11 Agustus 2024.
Bahlil Lahadalia yang terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-11 Partai Golkar langsung membanting setir partainya dengan memberikan dukungan untuk Andra Soni-Dimyati pada Pilkada Banten.
Bahkan, pada 25 Agustus 2024, Bahlil Lahadalia yang menyerahkan formulir B1-KWK dari Golkar kepada pasangan Andra Soni-Dimyati Natakusumah untuk maju sebagai cagub dan calon wakil gubernur (cawagub) di Banten.
Namun, berselang dua hari usai penyerahan formulir B1-KWK untuk Andra Soni-Dimyati tersebut, Golkar kembali bermanuver. Mereka menarik dukungan tersebut.
Golkar berbalik arah mengusung Airin yang telah mereka tinggalkan sebelumnya.
Menariknya, dukungan Golkar tersebut diberikan sehari setelah PDI-P secara resmi memberikan surat rekomendasi untuk Airin-Ade Sumardi maju pada Pilkada Banten.
Bahkan, dalam momen tersebut, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menantang Airin untuk gabung sebagai kader banteng.
"Saya tadi nanya itu, Mbak Airin, ya nanti mesti pakai ini lho merah hitam lho. Iya lah mau dijadikan tapi coba masa enggak pakai merah hitam, ya gimana, terus maunya gimana? Terus maunya jadi apa? Independen? Ya cari independen, betul enggak?" ujar Megawati di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat pada 26 Agustus 2024.
Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: positif (100%)