Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: Universitas Indonesia
Kab/Kota: Quanzhou
Tokoh Terkait
Saat Perwakilan Pemuda ASEAN Belajar Inovasi Ekonomi Digital China
Liputan6.com Jenis Media: Regional
Liputan6.com, Jakarta - People to people connection menjadi pilar penting kerjasama ASEAN-China yang telah terjalin selama lebih dari tiga dekade. Untuk meningkatkan pemahaman serta memperkuat relasi antarpemuda ASEAN dan China, The ASEAN Foundation, dengan dukungan Mission of the People’s Republic of China to ASEAN menyelenggarakan ASEAN-China Youth Exchange Camp pada 26-31 Agustus di Xiamen dan Quanzhou, China.
ASEAN-China Youth Exchange Camp adalah wadah diskusi dan pertukaran gagasan generasi muda untuk kemajuan kerja sama ASEAN-China. Diikuti 24 pemuda dari 10 negara ASEAN dan China, penyelenggaraan inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan dan membentuk ikatan kuat generasi muda melalui kegiatan dialog, pertukaran budaya, dan aktivitas pembelajaran.
Dr. Piti Srisangnam, Direktur Eksekutif ASEAN Foundation mengatakan selain menjadi bagian perayaan hubungan kerja sama ASEAN-China yang telah berjalan selama 33 tahun, kegiatan ini merupakan salah satu implementasi kemitraan ASEAN Foundation dengan Pemerintah Republik Rakyat China melalui skema ASEAN-China Cooperation Fund. Sejak tahun 2022, ASEAN-China Cooperation Fund telah berperan penting memperkuat kerja sama ASEAN-China melalui berbagai inisiatif program untuk membangun sumber daya manusia serta menyatukan visi kerja sama ASEAN-China yang berkelanjutan melalui peran aktif generasi muda sebagai pionir kemajuan di kawasan.
Tahun ini, ASEAN Foundation bekerja sama dengan Xiamen University sebagai tuan rumah ASEAN-China Youth Exchange Camp. Agenda acara mencakup serangkaian kuliah, diskusi, dan aktivitas pembelajaran melalui pengalaman yang berfokus pada tema ‘Ekonomi Digital
Mendorong Kemitraan ASEAN-China melalui Kerja Sama Ekonomi Digital untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan.’
Mao Jiaming, Asisten Profesor Ekonomi di Institut Studi Ekonomi Wang Yanan (WISE), Universitas Xiamen, menambahkan para peserta akan mendapatkan pemahaman komprehensif perkembangan ekonomi digital China dan bagaimana pengaruhnya terhadap kerjasama ASEAN dan China.
“Ekonomi digital dan inovasi teknologi telah membuka jalan berkembang pesatnya berbagai bisnis model inovatif seperti raksasa e-commerce Taobao, Platform media sosial Tiktok dan solusi FinTech Alipay.” jelas Prof. Mao.
Data 2022 menunjukkan pangsa pasar ekonomi digital China mencapai 50,2 triliun RMB atau setara 6,9 triliun USD.
“Jumlah ini menunjukkan bahwa industri digital menyumbang sebagian besar pertumbuhan Produk Domestik Bruto China, yaitu sebesar 41 persen, lebih besar dari pangsa PDB sektor manufaktur sejumlah 40 persen,” ungkapnya.
Generasi muda adalah pemacu perkembangan ekonomi digital China, dan anak muda ASEAN juga memiliki potensi yang sama untuk mengembangkan ekonomi digital di kawasan. Keterlibatan aktif anak muda dalam ekonomi digital membuka peluang untuk membangun ekonomi digital sebagai dasar kerja sama ekonomi yang berkelanjutan antara ASEAN dan China.
Program ini akan mencakup kunjungan ke situs sejarah dan budaya, kunjungan ke perusahaan-perusahaan pemimpin ekonomi digital seperti SDIC Intelligence (Xiamen) Information Co.,Ltd dan Yealink, serta sesi interaktif yang dirancang untuk mempromosikan dialog dan kolaborasi antar individu.
Arrizqy Yulianto, peserta dari Universitas Indonesia mengungkapkan ASEAN-China Youth Exchange Camp adalah kesempatan berharga guna memperkenalkan budaya sekaligus menjalin kolaborasi untuk mendorong jalinan persahabatan yang menjunjung kesamaan nilai dalam keberagaman sosial budaya.
“Kami sangat senang dan bangga sebagai wakil Indonesia. Bertemu dengan anak muda dan fasilitator yang menginspirasi dari negara-negara anggota ASEAN dan China. Sejak kami tiba, sambutan hangat Universitas Xiamen membuat pengalaman ini tak terlupakan,” ucapnya.
Sentimen: positif (100%)