LPG 3 Kg Bakal Naik ke 8,17 Juta Ton di 2025, Ini Siasat Bahlil
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan bahwa kuota volume gas Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 Kg dalam rancangan APBN (RAPBN) Tahun Anggaran 2025 disepakati sebesar 8,17 juta metrik ton.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa volume LPG 3 kg di dalam RAPBN Tahun Anggaran 2025 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2024. Adapun peningkatan volume LPG 3 kg didorong naiknya permintaan dari masyarakat yang cukup tinggi.
Oleh sebab itu, guna menyiasati peningkatan impor LPG 3 kg yang semakin tinggi, pihaknya berencana untuk menggenjot pembangunan jaringan gas (jargas) di Indonesia dan menggencarkan hilirisasi LPG.
Rencana pengembangan hilirisasi sendiri dimulai dengan mengidentifikasi lapangan-lapangan migas dalam negeri yang masih mempunyai sumber gas dengan kandungan campuran Propane (C3) dan Butane (C4).
"Memang selain, LPG bersubsidi kita juga lagi berpikir untuk bagaimana bikin jaringan gas jargas dan membangun industri lpg di Indonesia, nah problemnya bahan baku C3 dan C4, tapi kita lagi koordinasikan dengan SKK dan Pertmaina nantinya untuk memikirkan langkah ini," kata Bahlil saat Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (28/8/2024).
Sebagaimana diketahui, ketergantungan Indonesia terhadap impor LPG dari tahun ke tahun rupanya semakin parah. Hal tersebut tentunya membuat beban keuangan negara semakin berat.
Berdasarkan data dari Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia 2023, impor LPG sepanjang 2023 telah tembus 6,950 juta ton atau sekitar 79,7% dari total kebutuhan LPG nasional sebesar 8,710 juta ton.
Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 3,13% apabila dibandingkan realisasi impor LPG 2022 yang tercatat hanya sebesar 6,739 juta ton. Adapun jika menengok dalam 10 tahun terakhir, impor LPG RI terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
(pgr/pgr)
Sentimen: positif (72.7%)