Sentimen
Negatif (100%)
27 Agu 2024 : 05.46
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: Serang, Kairo, Tel Aviv, Yerusalem

Kasus: pembunuhan, Teroris

Partai Terkait

10 Update Perang Arab, Pentagon Warning Iran-Serangan Baru ke Al-Aqsa

27 Agu 2024 : 12.46 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan masih terus terjadi di Timur Tengah. Setelah 320 lebih roket dan drone Hizbullah menyerang Israel, Amerika Serikat (AS) memberi warning.

Di sisi lain, "serangan" baru ke Masjid Al-Aqsa juga siampaikan menteri Israel. Berikut update CNBC Indonesia, yang dirangkum Selasa (27/8/2024).

Pentagon Warning Serangan Iran

Pentagon, Departemen Pertahanan AS memberi peringatan masih adanya ancaman baru ke Isral oleh Iran dan proksinya. Hal ini dikatakan Senin, setelah Hizbullah Lebanon meluncurkan serangan roket dan pesawat nirawak selama akhir pekan.

Iran dan sekutu regionalnya telah mengancam akan menyerang Israel sebagai tanggapan atas pembunuhan besar-besaran di Teheran dan Beirut akhir bulan lalu. Kemarin, Hizbullah sendiri mengatakan serangan terbarunya terhadap Israel merupakan tanggapan atas salah satu pembunuhan tersebut.

"Kami terus menilai adanya ancaman serangan, dan kami... tetap dalam posisi yang baik untuk dapat mendukung pertahanan Israel serta melindungi pasukan kami jika mereka diserang," kata juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder kepada wartawan, dikutip AFP.

Ryder sendiri mengatakan bahwa AS tidak terlibat dalam serangan Hizbullah kemarin. Ia menyakinkan bahwa AS bahkan tidak ikut menembak proyelktil yang mencoba menyerang Israel.

Namun, menurutnya, AS memberikan sejumlah dukungan intelijen, pengawasan, pengintaian, terutama dalam hal melacak serangan Hizbullah Lebanon yang masuk. Ia juga mengatakan bahwa Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah memerintahkan kehadiran dua kelompok penyerang kapal induk untuk tetap berada di wilayah Timur Tengah sebagai bagian dari dukungan untuk Israel.

Pentagon mengatakan minggu lalu bahwa USS Abraham Lincoln dan kapal perusak yang menyertainya telah tiba di wilayah tersebut. Kapal itu seharusnya menggantikan USS Theodore Roosevelt, tetapi perintah Austin berarti keduanya akan berada di Timur Tengah untuk sementara waktu.

Jenderal Militer AS di Perbatasan Israel dan Lebanon

Sementara itu, Jenderal militer AS mengunjungi komando utara tentara Israel dekat perbatasan dengan Lebanon pada hari Senin. Ini terjadi satu hari setelah tembakan lintas batas antara Hizbullah dan Israel mengancam akan menjerumuskan kawasan itu ke fase eskalasi baru.

Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal CQ Brown bertemu dengan mitranya dari Israel dan menteri pertahanan Israel di Tel Aviv untuk membahas serangan akhir pekan tersebut. Pembicaraan mereka juga menyinggung perang yang telah berlangsung selama berbulan-bulan di Gaza, dengan Brown menekankan perlunya meminimalkan korban sipil, mengizinkan bantuan kemanusiaan untuk mencapai warga Palestina, dan mencegah konflik meluas.

Brown kemudian menerima informasi terkini tentang operasional, termasuk mengadakan pembicaraan dengan pejabat senior di militer Israel. Ia juga mengunjungi markas komando utara angkatan darat.

"AS terus berkoordinasi dengan Israel dan sekutu serta mitra lainnya mengenai cara-cara untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas regional, melindungi pasukan AS di Timur Tengah, dan mencegah konflik yang lebih luas," kata Juru Bicara Staf Gabungan Kapten Jereal Dorsey dalam sebuah pernyataan.

Iran Puji Serangan Hizbullah

Iran memberi pernyataan terkait serangan ratusan roket Hizbullah, milisi di Lebanon, ke Israel. Teheran memberi pujian dengan mengatakan Israel telah kehilangan kemampuan untuk mencegah serangan semacam itu di tengah meningkatnya ketegangan regional.

"Rezim Zionis mungkin dapat menyembunyikan, mendistorsi, atau menyensor beberapa fakta mengenai operasi Hizbullah Lebanon, tetapi mereka tahu betul bahwa fakta yang ada tidak akan berubah," tulis juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani di X.

"Tentara teroris Israel telah kehilangan kekuatan ofensif dan pencegahan yang efektif dan sekarang harus mempertahankan diri terhadap serangan strategis," katanya.

Kanani mencatat bahwa serangan Hizbullah meluas jauh ke wilayah pendudukan. Ia mengatakan ada keseimbangan strategis yang "telah mengalami perubahan mendasar" yang merugikan Israel.

Di kesempatan yang sama, ia juga mengkritik Amerika Serikat (AS) atas dukungan komprehensif-nya terhadap Israel. AS ujarnya gagal memprediksi waktu dan tempat tindakan Hizbullah.

Juru bicara parlemen Iran Mohammad Bagher Ghalibaf juga memberi pernyataan. Ia membandingkan serangan itu dengan kekalahan pasukan Israel dalam perang tahun 2006 dengan Hizbullah.

"Kekalahan rezim saat ini setara dengan kekalahan dalam operasi tahun 2006, dan mereka tidak dapat menyembunyikan kekalahan ini," tulisnya di X.

Israel sendiri pada hari Minggu melancarkan serangan udara ke Lebanon, sebagai balasan roket Hizbullah. Israel mengatakan telah menghancurkan "ribuan" peluncur roket Hizbullah dan menggagalkan serangan besar.

Kekhawatiran perang Arab nelebar telah meningkat sejak pembunuhan dilakukan Israel ke komandan Hizbullah Fuad Shukr di Beirut. Israe juga dituding sebagai dalam pembunuhan kepala politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran.

Kapan Iran Serang Israel?

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi memposting di X soal kapan Iran akan menyusul membalas dendam ke Israel. Teheran marah atas kematian Haniyeh yang sedang bertamu di negerinya.

"Pembalasan itu pasti, dan akan terukur & diperhitungkan dengan baik," ujarnya.

"Kami tidak takut eskalasi, namun tidak menginginkannya, tidak seperti Israel," tambahnya.

Netanyahu Akan Tarik AS ke Perang Arab?

Israel diyakini akan menarik AS secara langsung jika perang makin melebar di Arab. Ini setidaknya dikatakan presiden Proyek AS/Timur Tengah, Daniel Levy, dikutip Al-Jazeera.

"Jika dapat melakukannya tanpa perang besar-besaran, itu akan menjadi pilihan karena bagi Netanyahu, bahaya perang besar-besaran itu signifikan, termasuk bahwa mereka dapat berubah menjadi dorongan nyata untuk meredakan ketegangan dan mengarah pada gencatan senjata sementara Netanyahu menginginkan perang tanpa akhir, terutama di Gaza," katanya kepada Al Jazeera.

Namun tambahnya, jika terjadi eskalasi besar-besaran, maka kunci bagi perdana menteri Israel adalah "menarik Amerika secara langsung". Karenanya, ujar Levy, Iran dan proksinya sangat berusaha untuk tidak "jatuh ke dalam perangkap Netanyahu itu".

"Mereka mempertahankan kredibilitasnya dengan menggunakan respons yang relatif terukur," katanya lagi.

Update Gencatan Senjata Gaza

Di sisi lain, Gedung Putih AS mengklaim bahwa perundingan gencatan senjata Gaza di Kairo telah mengalami kemajuan. Istana Presiden AS Joe Biden itu memperkirakan pembicaraan akan terus berlanjut pada tingkat kerja selama beberapa hari meskipun terjadi bentrokan antara Israel dan Hizbullah Lebanon.

"Terus ada kemajuan, dan tim kami di lapangan terus menggambarkan perundingan tersebut sebagai sesuatu yang konstruktif," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby kepada wartawan, Senin.

"Jadi meskipun ada serangan roket dan pesawat nirawak oleh Hizbullah selama akhir pekan, yang berhasil dilawan dengan sangat baik oleh Israel, hal itu tidak memengaruhi pekerjaan sebenarnya di lapangan oleh tim yang berusaha mewujudkan kesepakatan gencatan senjata ini," kata Kirby.

AS telah berulang kali menyuarakan optimisme untuk perundingan mengenai pencapaian gencatan senjata yang diusulkan Biden dalam konflik yang telah berlangsung lebih dari 10 bulan itu. Meskipun ada perbedaan pendapat yang berulang kali disuarakan antara Israel dan Hamas.

Kirby pun menambahkan pejabat senior Gedung Putih Brett McGurk tinggal di Kairo selama satu hari tambahan untuk memungkinkan perundingan lebih lanjut pada tingkat yang lebih rendah. Dirinya berharap update akan diterima lebih cepat.

"Dia mungkin akan segera pergi dan menyerahkan diskusi dan pekerjaan kepada anggota kelompok kerja," ujarnya.

"Kami berharap diskusi kelompok kerja ini setidaknya akan berlangsung selama beberapa hari ke depan, tetapi apakah akan berlangsung lebih lama, atau bisa berakhir lebih cepat, saya pikir itu semua tergantung pada mereka yang hadir di ruangan itu," katanya.

PBB Setop Bantuan Gaza

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pada hari Senin bahwa mereka harus menghentikan pergerakan bantuan dan pekerja bantuan di Gaza sementara ini. hal itu karena perintah evakuasi baru Israel untuk wilayah Deir al-Balah, yang telah menjadi pusat bagi para pekerjanya.

Menurut badan kemanusiaan PBB (OCHA), 15 tempat yang menampung pekerja bantuan PBB dan LSM serta empat gudang PBB terkena dampak. Baik di dalam maupun di dekat area yang diperintahkan untuk dievakuasi.

Sementara itu, juru bicara Sekretaris Jenderal Antonio Guterres, Stephane Dujarric, memberi klarifikasi. Badan PBB untuk pengungsi Palestina tersebut melanjutkan operasinya, meskipun dengan pembatasan.

"Yang dimaksud pejabat senior PBB kami adalah pejabat PBB dan staf kemanusiaan PBB yang bergerak," katanya.

Penerbangan Internasional Tangguhkan Penerbangan

Sementara itu, sejumlah penerbangan internasional menghindari penerbangan di Tel Aviv, Israel dan Beirut, Lebanon. Penangguhan sementara juga dilakukan.

Ini seiring memanasnya Hizbullah dan Israel. Batas waktu penangguhan beragam hingga Oktober dan November 2024 sampai Maret 2025.

Setidaknya ada 19 maskapai yang menghentikan penerbangan. Berikut rinciannya:

1.Aegan Airlines
2.Air Algerie
3.AirBaltic
4.Air France
5.KLM
6.Air India
7.Cathay Pacific
8.Delta Air Lines
9.EasyJet
10.IAG
11.Vueling
12.Iberia Express
13.ITA Airways
14.Lufthansa Group
15.Ryanair
16.Royal Jordanian
17.SunExpress
18.TAROM
19.United Airlines

Harga Minyak Membara

Harga minyak melonjak pada hari Senin karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Harga Brent, patokan minyak mentah global, naik 3,0% hingga diperdagangkan pada lebih dari U$81 per barel.

Serangan Baru ke Masjid Al-Aqsa

Menteri Keamanan garis keras Israel Itamar Ben-Gvir mengulangi seruan agar orang Yahudi diizinkan untuk berdoa di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Ini menjadi serangan terbaru kelompok garis kanan Israel yang telah menuai kritik tajam dunia karena semakin mengobarkan ketegangan di Timur Tengah, saat negosiator gencatan senjata berupaya mencapai kesepakatan untuk menghentikan pertempuran di Gaza dan serangan proksi Iran memanas.

"Kebijakan di Temple Mount mengizinkan salat di sana. Titik," kata Ben-Gvir kepada pewawancara Radio Angkatan Darat dimuat Al-Arabiya.

"Perdana menteri tahu ketika saya bergabung dengan pemerintah tidak akan ada diskriminasi. Umat Muslim diizinkan salat dan orang Yahudi tidak diizinkan salat?," katanya lagi.

Ia pun mengatakan akan membangun sinagoge di lokasi itu jika. Saat ditayakan apakah memungkinkan ia berujar "ya".

Kantor Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu segera mengeluarkan pernyataan yang menegaskan kembali posisi resmi Israel, yang menerima aturan lama yang membatasi salat non-Muslim di kompleks masjid, yang dikenal sebagai Temple Mount bagi orang Yahudi, yang memujanya sebagai lokasi dua kuil kuno.

"Tidak ada perubahan pada status quo di Temple Mount," kata kantor Netanyahu.

Berdasarkan pengaturan "status quo" yang telah berlaku selama puluhan tahun dengan otoritas Muslim, Israel mengizinkan orang Yahudi untuk berkunjung tetapi tidak boleh beribadah. Situs tersebut merupakan inti dari konflik Israel-Palestina, dan saran bahwa Israel akan mengubah aturan tentang ketaatan beragama di sana telah menyebabkan kekerasan di masa lalu.


(sef/sef)

Sentimen: negatif (100%)