Banyuwangi (beritajatim.com) – Rencana pembangunan Jalur Lingkar Selatan (JLS) Jember – Banyuwangi bakal berlanjut. Pemkab Banyuwangi mengkonfirmasi adanya titik terang tersebut pasca melakukan pertemuan dengan dua Kementerian ATR/BPN dan Kementerian PUPR.

Saat ini total tinggal 14,1 kilometer dari jumlah keseluruhan sepanjang 99,18 Kilometer JLS yang belum terbangun. Sisanya yakni sekitar 68,08 kilometer sudah terbangun.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyebut, jika terealisasi, JLS tersambung hingga Kabupaten Jember akan menjadi akses baru bagi warga Banyuwangi. Tentu ini akan memberikan dampak positif bagi warga.

Terutama wilayah Banyuwangi selatan bakal lebih terangkat, terutama dari sisi ekonomi.

“Perekonomian masyarakat di wilayah selatan Banyuwangi akan semakin tumbuh dan berkembang dengan kemudahan akses tersebut,” ungkap Ipuk.

Dampak lainnya, selain ekonomi menggeliat pariwisata juga akan ikut terangkat. Titik-titik potensi destinasi wisata akan meningkat.

“Destinasi-destinasi wisata wilayah selatan juga akan lebih mampu menggaet minat wisatawan apabila jalur Pansela terwujud,” terang Ipuk.

Ipuk menegaskan, terhubungnya jalur yang menghubungkan Banyuwangi – Jember dan daerah-daerah lain di selatan Jawa akan berdampak baik bagi perekonomian warga Banyuwangi.

“Apalagi, Banyuwangi selatan menyimpan banyak potensi yang masih potensial untuk lebih dikembangkan,” jelas Ipuk.

Sementara itu, Sekda Banyuwangi Mujiono menambahkan, pihaknya optimistis tahun ini sudah mulai ada pengerjaan untuk ruas yang belum tersambung di Pansela Banyuwangi-Jember.

“Insya Allah tahun ini bisa mulai berjalan,” ujarnya. [rin/but]