Peluang Baru Ekonomi di Era Artificial Intelligance
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta -
Teknologi artificial intelligence (AI) semakin banyak digunakan di berbagai bidang. Bahkan, sejumlah kalangan memprediksi hilangnya berbagai jenis pekerjaan karena sudah tergantikan oleh AI. Namun, AI sebenarnya menghadirkan beragam peluang baru bagi manusia.
"AI sudah menjadi salah satu tren teknologi terbesar dalam beberapa tahun terakhir ini, yang menciptakan perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Tidak hanya di dalam kegiatan sehari-hari, tapi juga di dunia bisnis. Karena itu, kita harus memahami bagaimana memanfaatkan AI secara efektif agar kita tidak sekadar jadi penonton atau objek saja," kata Ketua Umum Asosiasi Pengguna Artificial Intelligence Indonesia (APAII) Dian Martin, dalam keterangannya, Minggu (25/8/2024).
Dalam pelatihan bertajuk 'AI dalam Digital Marketing' yang digelar pada 7-9 Agustus 2024 lalu, hadir PLT Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek Tatang Muttaqin, Direktur Kursus dan Pelatihan Kemendikbud Ristek Nahdiana, dan Kepala Pusat Litbang Aplikasi Informatika dan Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo Said Mirza Pahlevi.
Dian Martin mengungkapkan, pelatihan nasional 'AI dalam Digital Marketing' bertujuan membuat masyarakat mendapatkan pengetahuan seputar AI dan mampu memanfaatkan kehadiran teknologi ini dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk bisnis. Dengan begitu, tambahnya, mereka mampu meningkatkan kemampuan beradaptasi dalam dunia yang makin terhubung dan berubah dengan cepat.
Dian memberi contoh tentang penggunaan ChatGPT yang kini lebih banyak dipahami sekadar untuk bertanya atau membuat tulisan. Padahal, aplikasi berbasis AI ini punya banyak kemampuan lain yang mungkin sebelumnya tidak terpikirkan.
"Misalnya di bidang kesehatan, peningkatan akurasi diagnostik model GPT-4 Mrdprompt ini memiliki tingkat akurasi 90,2 persen untuk melakukan diagnosa dari skor tertinggi pada 2022. Contoh lain, AI PANDA, aplikasi lain berbasis AI, juga memiliki sistem yang lebih baik untuk mendeteksi kanker pankreas dengan sensitivitas sampai 92,9 persen, dan juga melampaui radiolog rata-rata dalam sensitivitas sebesar 34,1 persen. Jadi, dalam diagnosa-diagnosa bidang kesehatan, sangat luar biasa perkembangan penggunaan AI," ujar Dian Martin.
(rrd/rir)
Sentimen: positif (98.3%)