Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Berdikari
Event: Pilkada Serentak
Menanti Kejutan Megawati Umumkan Bakal Calon di Pilkada Jakarta dan Jateng - Page 3
Liputan6.com Jenis Media: News
Wacana Anies Baswedan bakal diusung PDIP di Jakarta sejatinya sudah lama bergulir, jauh sebelum putusan MK keluar. Bahkan sejak Anies masih didukung Partai NasDem dan PKS, komunikasi PDIP dan PKB untuk mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta itu sudah berlangsung.
Sejumlah elite PDIP kala itu juga tak menampik bahwa banyak akar rumput yang menginginkan partainya mengusung Anies untuk kembali bertarung menjadi orang nomor satu di Jakarta. Apalagi setelah Anies ditinggalkan NasDem dan PKS, sementara PDIP ditinggalkan PKB. Keduanya nyaris tidak bisa maju di Pilgub Jakarta. Hingga akhirnya MK melalui putusan nomor 60/PUU-XXII/2024 memberikan angin segar.
Keinginan akar rumput tersebut pun akhirnya sampai ke telinga Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Dalam pidatonya saat pengumuman bakal calon kepala daerah gelombang dua pada Kamis, 22 Agustus 2024 kemarin, Megawati sempat menyinggung soal wacana PDIP akan mengusung Anies.
Megawati mengaku kaget ketika melihat satgas di depan DPP PDIP yang membentangkan spanduk dukungan untuk Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.
"Di depan aku kaget ada baju merah item, terus pasang spanduk harus gotong Pak Anies ya. Eh aku bilang enak aja ya, ngapain aku disuruh dukung Pak Anies," ujar Megawati.
Presiden ke-5 Republik Indonesia ini lantas mempertanyakan apakah benar Anies mau didukung PDIP. Menurutnya, Anies harus sesuai dengan aturan PDIP lebih dahulu.
"Dia bener nih kalau mau sama PDIP, kalau mau dengan PDI jangan kayak gitu dong ya, ya tinggal mau enggak nurut ya," ucap dia.
Sebab, Megawati menilai, Anies selama ini tak pernah dekat dengan PDIP. Sehingga, kata dia, aneh apabila baru merapat ke PDIP menjelang pendaftaran Pilkada 2024.
"Enak amat ya, sekarang kita dicari dukungannya. Bingung saya, dulu kamu ke mana ya kemarin sore ya, mbok jangan gitu dong," ucap Megawati.
Sementara itu, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan, peluang Anies Baswedan diusung PDIP tetap terbuka selama berkomitmen pada ideologi partai dan berpihak kepada rakyat kecil.
"Ya selama tadi, komitmen terhadap ideologi, keberpihakan pada wong cilik, platform partai. Itu dipegang dan bersedia untuk juga memenuhi komitmen, termasuk bagaimana partai menyiapkan visi misi, khususnya tentang politik tata ruang. Kemudian kelestarian lingkungan, sungai-sungai tata ruang di Jakarta diatur dengan baik, tentu (peluang diusung) terbuka," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (22/8/2024).
Bahkan, lanjut Hasto, PDIP tetap menjalin komunikasi dengan Anies lewat Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah. "Ada (komunikasi). Bahkan Pak Basarah juga sudah bertemu dengan Pak Anies Baswedan," katanya.
Terkait pidato Megawati yang mempertanyakan alasan mengapa PDIP harus mendukung Anies di Pilkada Jakarta 2024, menurut Hasto, pernyataan itu bukan bentuk ketidaksukaan terhadap mantan Menteri Pendidikan tersebut.
"Bu Mega kan tadi bilang, Beliau enggak pernah enggak suka sama orang. Yang dilakukan oleh Bu Mega adalah menjaga nilai demokrasi, moral, kekuatan akar rumput, itu yang digaungkan Bu Mega," kata Hasto.
Anies Perlu Jadi Kader PDIP?Sedangkan soal apakah Anies akan ditawari menjadi kader PDIP, Hasto menjawab, "Bagi PDI Perjuangan, identifikasi kader ini kan pada komitmen tadi, pada Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, berpihak kepada wong cilik, berkepribadian dalam kebudayaan. Kemudian bagaimana kita ini adalah negara untuk semua, bukan untuk golongan tertentu. Ini yang menjadi komitmen PDI Perjuangan."
"Selama hal-hal tersebut juga disuarakan, maka itu sudah menjadi bagian dari kesadaran sebagai anggota PDIP," ucap Hasto Kristiyanto menandaskan.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan Komarudin Watubun mengatakan bahwa Anies Baswedan berpeluang diusung di Pilkada Jakarta 2024 apabila menjadi kader PDIP.
"Yang kita harapkan memang harus menjadi kader partai," kata Komarudin di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa 20 Agustus 2024.
Dia tidak ingin calon kepala daerah yang diusung nantinya akan berkhianat terhadap PDIP. "Karena kita berpengalaman. Yang kita kaderkan saja bisa berkhianat, apalagi yang tidak dikaderkan. Kan gitu," ujar Komarudin.
Dia pun menegaskan, pada dasarnya PDIP akan memprioritaskan kader sendiri terlebih dulu untuk diusung maju di pilkada. Pasalnya, PDIP juga memiliki sejumlah kader potensial, seperti mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.
Selain itu, masih ada juga anggota DPR RI dapil Jakarta yang potensial, yaitu Eriko Sotarduga dan Masinton Pasaribu.
"Kita masih punya kader, ada Ahok, ada Djarot, ada Eriko, ada Masinton. Kan itu kader-kader partai semua. Tinggal kita lihat siapa yang kira-kira ditugaskan, Ibu Ketua Umum tugaskan untuk dipilih oleh rakyat DKI Jakarta," ungkap Komarudin yang dikutip dari Antara.
Selain itu, menurutnya, kewenangan memutuskan calon kepala daerah ada di tangan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. "Hak prerogatif yang berbicara. Jadi, Anda tidak usah takut. PDI Perjuangan pasti akan tiba saatnya, PDI Perjuangan akan ajukan calon," katanya menegaskan.
Sentimen: positif (98.4%)