Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Serang, Washington, Tel Aviv
Kasus: pembunuhan
Tokoh Terkait
7 Update Arab Membara: AS Vs Iran, Israel di Ambang Kehancuran
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi di Timur Tengah (Timteng) masih terus panas. Panasnya tensi geopolitik dipicu pecahnya Israel-Hamas di Gaza, Palestina.
Sejumlah pihak menyebut konflik di wilayah ini kemungkinan besar akan meluas karena serbuan Tel Aviv ke beberapa pihak di Dunia Arab yang mendukung Hamas. Para pihak yang menyerang Israel ini domotori dan disokong oleh salah satu kekuatan regional, Iran.
Berikut perkembangan perang Timur Tengah per Jumat (23/8/2024) sebagaimana dikutip berbagai sumber:
1. AS Mulai 'Perang' Ini dengan Iran, Turunkan Kapal IndukPada Kamis (22/8/2024), sekutu utama Israel yang juga rival bebuyutan Teheran, Amerika Serikat (AS), menerjunkan sejumlah aset militer mendekat ke Iran. Salah satunya adalah penugasan rangkaian armada yang dipimpin langsung oleh kapal induk USS Abraham Lincoln.
Washington menyebut hal ini dilakukan sebagai bentuk serangan psikologis terhadap Iran. Hal ini juga untuk menegaskan dukungan Negeri Paman Sam terhadap Israel jika benar-benar diserang oleh Iran.
"Kami telah memindahkan kemampuan ke wilayah tersebut yang menurut saya adil untuk dikatakan telah masuk ke dalam pikiran Iran dan akan mempengaruhi perhitungan mereka tentang bagaimana dan apakah mereka memilih untuk menanggapi," kata Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh dikutip Al Arabiya.
"Kami tidak ingin melihat itu terjadi, tetapi kami memiliki dua kelompok penyerang kapal induk di sana, masing-masing dengan empat kapal perusak."
Serangan Iran dan proksinya terhadap Israel masih diperkirakan oleh sejumlah pejabat AS. Militer negara adidaya itu juga telah bergegas memperkuat kehadirannya di Timur Tengah setelah Iran dan proksinya seperti Houthi dan Hizbullah bersumpah menekan Israel agar dapat menghentikan serangannya ke Gaza.
Selain kapal induk, aet militer AS tambahan yang dikirim ke wilayah tersebut termasuk ribuan pasukan tambahan, sistem pertahanan rudal balistik, kapal selam bertenaga nuklir yang dilengkapi dengan puluhan rudal jelajah, USS Wasp, dan banyak lagi.
Pejabat AS sendiri sempat mengantisipasi respons Iran pada hari-hari setelah pembunuhan tokoh politik Hamas, Ismail Haniyeh, dan komandan militer Hizbullah, Fuad Shukr, pada tanggal 30 Juli. Intelijen tersebut kemudian diperbarui beberapa kali, sehingga menunda waktu respons apapun.
2. Netanyahu Jegal PerdamaianPerundingan damai antara Israel dan milisi Palestina Hamas masih terus menemui kendala. Hal ini disampaikan sepuluh sumber yang mengetahui negosiasi perdamaian antara keduanya kepada Reuters, Kamis (22/8/2024).
Sumber tersebut, yang meliputi dua pejabat Hamas dan tiga diplomat Barat, mengatakan perundingan perdamaian masih sulit terealisasi lantaran tuntutan yang diajukan Israel untuk tetap menempatkan pasukan di sepanjang Koridor Netzarim dan serta di jalur perbatasan antara Gaza dan Mesir yang dikenal sebagai Koridor Philadelphia.
"Hamas melihat Israel telah mengubah kondisi dan parameternya pada menit-menit terakhir, dan khawatir konsesi apa pun yang dibuatnya akan dipenuhi oleh lebih banyak tuntutan," kata salah satu sumber.
Kantor media untuk kelompok militan Palestina tidak menanggapi permintaan komentar untuk berita ini. Kantor Perdana Menteri Israel Netanyahu tidak menanggapi pertanyaan tentang perundingan tersebut.
Dalam pernyataan pers pada hari Minggu, Hamas mengatakan proposal yang muncul dari perundingan minggu lalu sebenarnya sudah mulai mendekati kesepakatan. Namun posisi Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu baru-baru ini yang menetapkan persyaratan baru telah mengubah peta perundingan.
Dalam sebuah pernyataan sebelum perundingan minggu lalu, kantor Netanyahu membantah membuat tuntutan baru. Mereka mengatakan mengatakan posisinya dibangun di atas proposal sebelumnya.
Selain terkait Koridor Netzarim dan Philadelphia, hambatan kedua yakni usul Israel terkait kehidupan warga Gaza Utara. Israel diketahui mengusulkan bahwa kembalinya warga sipil ke bagian utara Gaza akan disepakati 'di kemudian hari'.
"Hal itu dilihat oleh beberapa mediator dan Hamas sebagai Israel yang menarik kembali komitmen sebelumnya untuk menarik diri dari koridor Netzarim dan mengizinkan pergerakan bebas di dalam Gaza," tambah sumber tersebut.
3. PBB Teriak Lagi soal GazaPerserikatan Bangsa-bangsa (PBB) kembali mengabarkan perkembangan terkini di Gaza, Palestina, setelah wilayah itu masih terus menjadi sasaran serangan Israel. Pembaruan kembali disampaikan pada Kamis (22/8/2024).
Mengutip Associated Press, pejabat tinggi kemanusiaan PBB untuk wilayah Palestina menyebutkan bahwa saat ini perintah evakuasi Israel telah mengungsikan 90% dari 2,1 juta penduduk.
"Perintah evakuasi Israel yang berturut-turut di Gaza, termasuk 12 perintah pada bulan Agustus saja, telah mengungsikan 90% dari 2,1 juta penduduknya sejak perang Israel-Hamas dimulai pada bulan Oktober lalu," kata pejabat itu.
4. Ancaman Bencana Baru di Laut MerahSebuah kapal tanker minyak berbendera Yunani yang membawa 150.000 ton minyak mentah kini menjadi "ancaman lingkungan" setelah diserang oleh proyektil dan tembakan di Laut Merah.
Seluruh awak kapal yang berjumlah 25 orang berhasil diselamatkan setelah serangan tersebut oleh kapal dari Eunavfor Aspides, sebuah operasi keamanan maritim defensif Uni Eropa yang bertujuan melindungi kapal dagang dan komersial di Laut Merah, Samudra Hindia, dan Teluk.
Menurut sumber keamanan maritim yang dikutip oleh Reuters pada Kamis (22/8/2024), kapal yang rusak dan kehilangan daya mesin tersebut kini berlabuh di antara Yaman dan Eritrea. Delta Tankers, perusahaan pemilik kapal, menyatakan sedang bekerja untuk memindahkan kapal tersebut ke lokasi yang lebih aman untuk pemeriksaan dan perbaikan lebih lanjut.
United Kingdom Maritime Trade Operations (UKMTO) melaporkan bahwa kapal tersebut didekati sekitar pukul 3 pagi waktu setempat pada Rabu pagi oleh "dua kapal kecil" dengan sekitar 13 hingga 15 orang di atasnya. Terjadi "pertukaran tembakan senjata ringan" singkat sebelum kapal tersebut dihantam oleh setidaknya tiga proyektil.
Kementerian Perkapalan Yunani menyatakan bahwa seluruh awak kapal Sounion berada dalam kondisi baik, namun kapal tersebut mengalami "kerusakan material." Minyak mentah sebanyak 150.000 ton yang berada di dalam kapal kini menjadi ancaman navigasi dan lingkungan di wilayah tersebut, menurut pernyataan Eunavfor Aspides.
"Sangat penting bagi semua pihak di area tersebut untuk berhati-hati dan menghindari tindakan yang dapat memperburuk situasi saat ini," tambah angkatan laut tersebut.
5. Hizbullah Serang Situs intelijen IsraelMilisi Lebanon Hizbullah mengatakan mereka melancarkan serangan terhadap peralatan yang terletak di pangkalan Israel di Meron, dekat perbatasan dengan Lebanon.
"Serangan itu dilakukan untuk menyerang sasaran secara langsung, yang menyebabkan kehancurannya," kata Hizbullah
Militer Israel, yang melaporkan serangan itu sebelumnya, mengatakan tidak ada korban jiwa, menurut media lokal.
Secara terpisah, Hizbullah mengatakan para pejuangnya menyerang "situs al-Malikiyah" yang menampung alat mata-mata milik militer Israel pada pukul 9:40 pagi (06:40 GMT) dengan peluru artileri, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
6. Israel di Ambang KehancuranPensiunan Mayor Jenderal Israel, Yitzhak Brik, memperingatkan pada hari Kamis (22/8/2024) bahwa Israel dapat menghadapi keruntuhan dalam rentang waktu satu tahun. Hal ini disebabkan ancaman perang multi front yang dihadapi Negeri Yahudi tersebut.
Dalam sebuah opini yang diterbitkan oleh harian Israel, Haaretz, Brik menyebut jika perang antara Israel dengan milisi Palestina Hamas dan milisi Lebanon Hizbullah berlanjut, Tel Aviv dapat kewalahan dan pada akhirnya runtuh.
"Jika perang gesekan melawan Hamas dan Hizbullah berlanjut, Israel akan runtuh dalam waktu tidak lebih dari satu tahun," ujarnya dalam kolom opini yang juga dilaporkan Middle East Monitor itu.
Sejauh ini, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengklaim bahwa pihaknya sudah dekat dengan kemenangan melawan Hamas. Namun, menurut Brik, dirinya ragu Hamas sudah menyerah.
"Sebagian besar pernyataan sok penting yang dibuat oleh Menteri Pertahanan, Yoav Gallant, selama perang di Gaza terbukti tidak berdasar," tambahnya.
"Dengan pernyataan ini, Gallant, bersama dengan rekan-rekannya, Kepala Staf IDF Herzi Halevi dan PM Benjamin Netanyahu, telah membuat publik Israel kehilangan muka."
"Konsep kemenangan total di Gaza adalah omong kosong. Tampaknya Gallant mulai menyadari bahwa kegagalan mencapai kesepakatan penyanderaan dengan Hamas akan menyebabkan perang regional yang akan menempatkan Israel dalam bahaya serius," tuturnya lagi.
7. Trump Klaim Kamala Harris Benci IsraelCalon Presiden AS yang juga mantan presiden, Donald Trump, mengecam Wakil Presiden Kamala Harris atas posisinya mengenai Israel-Palestina, Ia menuding Harris membenci Israel dan bertanggung jawab atas serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel.
Donald Trump melontarkan tuduhan itu dalam serangkaian posting larut malam di platform Truth Social miliknya setelah Harris menekankan dukungannya terhadap Israel selama pidato utama di Konvensi Nasional Demokrat.
"DIA MEMBENCI ISRAEL - Bahkan tidak mau datang ke Kongres untuk sesi Netanyahu!" tulis Trump dalam satu posting.
"Dia menyebabkan Serangan 7 Oktober," lanjutnya dalam posting lain. "Iran BANGKRUT - Tidak punya uang untuk Hizbullah!"
(luc/luc)
Sentimen: negatif (100%)