Para Astronaut Terjebak di Antariksa, Ada yang 311 Hari Belum Pulang
Detik.com Jenis Media: Tekno
Dua astronaut, Sunita Williams dan Barry Wilmore, terjebak di luar angkasa dan tidak bisa pulang hingga 2025. NASA masih mempertimbangkan opsi terbaik untuk memboyong balik keduanya ke Bumi, tapi kemungkinannya adalah dengan menempatkan kedua astronaut tersebut dalam misi yang dijadwalkan diluncurkan pada bulan September, kemudian mengembalikan mereka pada bulan Februari 2025.
Suni dan Butcher tidak dapat pulang karena kapal ruang angkasa mereka, Starliner, mengalami kegagalan teknis. Kesalahan pada Starliner antara lain kegagalan pada bagian pendorongnya dan kebocoran helium.
Kasus batal pulang seperti Suni dan Butch sebenarnya sudah beberapa kali terjadi sebelumnya. Dirangkum dari Science News, berikut ini di antaranya:
1. Kekacauan geopolitik
Ketika Uni Soviet runtuh pada bulan Desember 1991, kosmonaut Sergei Krikalev baru sekitar empat bulan dari lima bulan tinggal di stasiun luar angkasa Mir. Mendadak, nasibnya tidak pasti. Negara yang mengirimnya ke luar angkasa sudah tidak ada lagi.
Bukan berarti tidak ada cara bagi Krikalev untuk kembali ke Bumi, ada kapsul untuk kembali jika terjadi keadaan darurat. Namun, karena Krikalev adalah satu-satunya teknisi penerbangan yang memenuhi syarat untuk menjaga stasiun luar angkasa tetap beroperasi, kepergiannya akan berarti akhir bagi Mir.
Akhirnya, dia pun memilih tinggal di luar angkasa selama 311 hari berturut-turut. Itu berarti dua kali lipat durasi misi awalnya. Ia baru kembali ke Rusia pada tanggal 25 Maret 1992.
Tak kapok lama-lama di ruang hampa, Krikalev terbang lagi dua tahun kemudian, pada bulan Februari 1994, sebagai salah satu kosmonaut Rusia pertama yang terbang dengan pesawat ulang alik NASA. Ia kemudian menjadi salah satu orang pertama yang tinggal dan bekerja di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
2. Kecelakaan pesawat luar angkasa
Pada tanggal 1 Februari 2003, pesawat ulang alik NASA Columbia hancur di atmosfer Bumi beberapa menit sebelum dijadwalkan mendarat. Ketujuh astronaut di dalamnya tewas. NASA menghentikan seluruh armada pesawat ulang alik selama 2,5 tahun.
Tragedi tersebut menyebabkan para astronaut di ISS saat itu tidak memiliki tumpangan pulang. Tiga dari mereka, Don Pettit, Ken Bowersox, dan Nikolai Budarin, menunggu di stasiun luar angkasa selama sekitar dua bulan tambahan sebelum kembali dengan pesawat ruang angkasa Soyuz pada bulan Mei 2003.
3. Dampak mikrometeorit
Sebuah wahana antariksa Soyuz yang berlabuh di ISS mengalami kebocoran cairan pendingin setelah ditabrak oleh batu antariksa kecil pada bulan Desember 2022. Astronaut NASA Frank Rubio serta kosmonaut Rusia Sergey Prokopyev dan Dmitri Petelin terjebak di stasiun antariksa selama enam bulan lebih lama dari yang diperkirakan. Mereka menghabiskan lebih dari satu tahun di luar angkasa.
Rubio menghabiskan 370 hari berturut-turut di luar angkasa dan termasuk rekor. Kendati demikian, dia masih mendamba untuk pergi menjelajah luar Bumi.
"Saya benar-benar ingin kembali," kata Rubio kepada TIME setelah ia kembali ke Bumi tahun lalu.
4. Cuaca Bumi tak bersahabat
Misi luar angkasa komersial ketiga, Axiom Mission 3, meluncurkan empat astronaut Eropa ke ISS dengan pesawat luar angkasa SpaceX Dragon pada 18 Januari 2024. Misi tersebut seharusnya kembali ke Bumi pada 3 Februari, tetapi ditunda beberapa hari karena badai di dekat lokasi pendaratan, di lepas pantai Florida.
Para kru menghabiskan 18 hari di stasiun luar angkasa dan baru mendarat pada 9 Februari. Mereka juga tidak kecewa dengan perpanjangan tersebut.
"Lebih banyak waktu di @Space_Station = Lebih banyak foto!" tulis komandan misi Michael Lόpez-Alegría di X (sebelumnya Twitter) pada 6 Februari.
[Gambas:Twitter]
(ask/ask)
Sentimen: negatif (100%)