Jakarta, Beritasatu.com - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman menekankan pentingnya kerja sama antara petani dan pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Adhi memberikan contoh pengelolaan komoditas susu di Belanda sebagai model yang dapat diterapkan di Indonesia. Di Belanda, meskipun jumlah produsen susu mencapai ribuan, komoditas susu dikelola secara efektif melalui koperasi dengan manajemen yang baik, transparan, dan terorganisir.

“Dengan manajemen yang sangat baik dan transparan, organisasi ini dapat memberikan keuntungan yang memadai bagi setiap produsen dan terus berkembang. Ini adalah strategi yang seharusnya kita terapkan di Indonesia,” ujar Adhi dalam acara “Investor Market Today” di IDTV, Jakarta, Rabu (21/8/2024).

Adhi menjelaskan pengelolaan produktivitas pangan memerlukan kesatuan dan koordinasi yang baik. Namun, banyak petani di Indonesia yang belum bersedia bekerja sama dengan pemerintah dalam hal ini.

“Perubahan mindset petani juga sangat diperlukan. Kadang-kadang, petani enggan bekerja sama, padahal diperlukan manajemen di hulu yang terintegrasi meskipun ada banyak pemilik,” jelas Adhi.

Adhi juga menyoroti laporan Food and Agriculture Organization (FAO) pada 2023 yang menempatkan Indonesia pada urutan ke-63 dari 113 negara dengan skor indeks 60,2. Laporan ini menunjukkan Indonesia masih menghadapi tantangan dalam kriteria pemenuhan ketahanan pangan, seperti keterjangkauan harga, ketersediaan pangan, dan kualitas pangan.

“Jika dibandingkan dengan Singapura yang berada di urutan ke-28, negara tersebut tidak memiliki sumber daya alam yang melimpah, tetapi berhasil memenuhi kriteria ketahanan pangan, termasuk keterjangkauan dan ketersediaan, meskipun bergantung pada impor,” ujar Adhi.

Menurutnya, Singapura dapat mengelola keamanan pangan dan keberlanjutan dengan baik karena mereka menggaet seluruh produsen global untuk mendukung kebutuhan pangan mereka.

“Namun, membandingkan Indonesia dengan Singapura tidaklah setara karena Singapura memiliki populasi kecil dan merupakan sebuah kepulauan, sedangkan Indonesia memiliki populasi yang besar dan banyak pulau,” tandasnya.