Sentimen
Positif (65%)
22 Agu 2024 : 14.17
Tokoh Terkait

Perusahaan Indonesia Siap Investasi di Sektor Pangan dan Infrastruktur Kamboja

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

22 Agu 2024 : 14.17

Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkap perusahaan-perusahaan Indonesia telah menargetkan investasi di sektor pangan dan infrastruktur di Kamboja. Indonesia kini mendorong pemerintah Kamboja untuk memastikan proyek investasi ini berjalan dengan lancar.

Retno baru-baru ini terbang ke ibu kota Kamboja, Phnom Penh, untuk menghadiri pertemuan komisi bersama untuk kerjasama bilateral dengan rekan sejawatnya dari Kamboja, Sok Chenda Sophea. Pembicaraan mengenai kerja sama ekonomi, termasuk rencana investasi potensial, menjadi agenda utama.

"Saya menekankan pentingnya kerja sama dan investasi dalam sektor keamanan pangan. Saya menyampaikan sejumlah perusahaan Indonesia siap untuk berinvestasi di sektor pangan dan infrastruktur Kamboja," ujar Retno dalam pernyataan pers setelah pertemuan tersebut, dikutip Kamis (22/8/2024).

"Saya meminta pemerintah Kamboja untuk memfasilitasi perusahaan-perusahaan Indonesia yang ingin berinvestasi di Kamboja," tambah Retno.

Retno tidak mengungkapkan nama perusahaan Indonesia yang telah tertarik untuk berinvestasi di Kamboja. Namun, perusahaan logistik negara Bulog telah memberikan sinyal bahwa mereka ingin menjalin kesepakatan investasi dengan Kamboja untuk meningkatkan keamanan pangan dan memperbaiki rantai pasokan beras.

Beras adalah makanan pokok yang biasanya dikonsumsi setiap kali makan di Indonesia maupun Kamboja. Namun, Indonesia masih mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan domestiknya.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan pada Mei bahwa Indonesia berencana mengimpor 25.000 ton beras dari Kamboja untuk memperkuat pasokan menjelang perayaan Idulfitri. Kamboja mengekspor 656.000 ton beras sepanjang tahun lalu, dengan sekitar 15.000 ton dikirim ke Indonesia, menurut Kementerian Luar Negeri.

Pembicaraan mengenai investasi infrastruktur dengan Kamboja juga bukan hal baru. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ide investasi oleh perusahaan milik negara Indonesia di sektor infrastruktur Kamboja ketika ia bertemu dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet beberapa bulan lalu. Jokowi juga mengusulkan kemungkinan investasi perusahaan milik negara Indonesia di sektor kereta api Kamboja.

ASEAN melaporkan mereka telah menarik total penanaman modal asing (FDI) sebesar US$ 229,8 miliar sepanjang 2023. Sekitar US$ 21,9 miliar berasal dari sesama anggota ASEAN. Ini menjadikannya sebagai sumber investasi langsung asing ketiga terbesar di blok tersebut.

Sentimen: positif (65.3%)