Jakarta, Beritasatu.com – Garuda Indonesia memperkuat posisinya pada pasar penerbangan umrah setelah tahun lalu mencapai transaksi 133% lebih tinggi dari target yang ditetapkan. Ekspansi ini dilakukan karena Indonesia merupakan negara dengan populasi muslim terbesar di dunia.

"Indonesia merupakan salah satu populasi muslim terbesar di dunia, oleh karena itu Garuda berusaha memenuhi peningkatan permintaan perjalanan ke Arab Saudi dari tahun ke tahun," kata Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Irfan Setiaputra, dalam konferensi pers "Garuda Indonesia Umrah Travel Fair (GUTF) 2024" yang diadakan di Auditorium Garuda, Tangerang, Rabu (21/8/2024).

Irfan menjelaskan potensi penerbangan umrah bagi jemaah muslim di Indonesia terus berkembang. Pada acara GUTF pertama pada 2023, Garuda Indonesia mencatatkan total transaksi mencapai lebih 133 persen dari target yang ditetapkan. "Jumlah tiket yang terjual untuk penumpang umrah mencapai 17.403 orang," ujar Irfan dalam pernyataannya.

Melihat tren peningkatan permintaan perjalanan umrah dan tingginya minat masyarakat pada tahun 2023, Garuda optimistis pasar umrah akan terus tumbuh ke depannya.

Pada kesempatan yang sama, Regional CEO BRI Hendra Winata, menyatakan pihaknya membantu jemaah umrah Indonesia untuk mengakses layanan perbankan selama perjalanan ke tanah suci.

Pemerintah Arab Saudi sebelumnya menyatakan bahwa pada 2024 menargetkan jumlah jemaah umrah dari Indonesia meningkat menjadi 2 juta orang, dibandingkan 2023 yang berjumlah 1,5 juta orang.

Target tersebut setelah Kementerian Haji dan Umrah Saudi mengeluarkan aturan baru yang memungkinkan pelaksanaan umrah dengan berbagai jenis visa, seperti visa keluarga, pribadi, kerja, transit, hingga e-visa.