Sentimen
Positif (99%)
21 Agu 2024 : 13.36
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Surabaya

Kereta Tanpa Rel Butuh Jalan Lebar, Bisakah Dioperasikan di Luar IKN?

Detik.com Detik.com Jenis Media: Otomotif

21 Agu 2024 : 13.36
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, kereta tanpa rel atau autonomous rapid rail transit (ART) sulit dipakai di luar Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Sebab, kendaraan ramah lingkungan tersebut butuh jalan raya lebar sebagai trek operasional.

Sementara, kata Jokowi, jalan raya di kota-kota besar umumnya terlalu sempit dan ramai. Sehingga, ART kemungkinan besar tak bisa beroperasi secara optimal.

"Kalau kita pakai ART, jalan harus lebar. Kota-kota lain di Indonesia saya rasa semuanya butuh transportasi massal berbasis hijau, seperti Surabaya, Makassar, Medan dan Bandung butuh transportasi massal seperti ini," ujar Jokowi, dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Negara, Rabu (21/8).

"Problemnya hampir di semua kota (di Indonesia), jalan rayanya kurang lebar. Jadi tidak semua kota bisa pakai ART," tambahnya.

Jelang Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat / Plt. Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Basuki Hadimuljono, serta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju meninjau trem otonom atau Autonomous Rail Transit (ART), di IKN, Selasa (13/8). Foto: Dok. BKIP Kemenhub

Di kesempatan yang sama, Jokowi juga bicara betapa 'murahnya' biaya pengadaan ART di IKN. Sebab, kendaraan umum tersebut tak memerlukan rangkaian rel yang menghabiskan banyak biaya produksi.

"Ini harganya kurang lebih Rp 70 miliar untuk satu unit rangkaian. Kalau kita mau bangun MRT, per km-nya Rp 2,3 triliun. Kalau mau bangun LRT itu kurang lebih Rp 700 miliar per km. Ini tidak berbasis rel, jadi lebih murah," katanya.

Sebagai catatan, meski bentuk dan cara kerjanya mirip bus, namun ART sejatinya merupakan trem. Sebab, kendaraan tersebut punya dimensi yang lebih panjang dan sekira 30 meter.

Kedua, perbedaan lain dari ART dengan bus gandeng adalah bentuk kendaraannya. Kereta tanpa rel IKN memiliki dua sisi muka yang memungkinkan moda transportasi itu bisa berjalan maju pada dua arah. Sementara bus cuma punya satu sisi muka, artinya hanya mampu berjalan dengan satu arah ke depan saja.

ART di IKN. Foto: Dok. BKIP Kemenhub

Satu rangkaian ART diproyeksikan mampu mengangkut 200 penumpang dalam kondisi duduk dan berdiri. Hingga pertengahan Agustus atau menjelang seremoni kemerdekaan, IKN dikabarkan sudah punya empat halte ART dengan panjang jalur awal 6,5 km.

"Kita ingin transportasi massal di IKN berbasis energi hijau. ART-nya (bertenaga) listrik dan itu yang saya harapkan bisa digunakan (masyarakat) IKN. Selain murah, itu energinya energi hijau," kata Jokowi.


(sfn/rgr)

Sentimen: positif (99.7%)