Mantan Perdana Menteri Malaysia Tun Dr Mahathir Mohamad masih suka nyetir mobil sendiri. Padahal, usianya sudah tidak muda lagi.

Mahathir Mohamad memang memiliki hobi terhadap mobil. Dia sering bepergian dengan mengemudi mobil sendiri tanpa disopiri. Bahkan, saat usianya yang sudah 99 tahun, Mahathir masih suka nyetir sendiri.

Pria itu akan berusia satu abad tahun depan. Namun kemampuan mengemudinya masih tajam. Baru-baru ini, pria yang dikenal sebagai 'Bapak Proton' mengendarai sedan terbaru ProtonS70.

Mantan Perdana Menteri Malaysia itu pernah mengajak Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) naik mobil nasional Malaysia, sebuah Proton Persona berkelir merah pada 2019. Mahathir bertugas nyetir mobil tersebut sementara Jokowi duduk sebagai penumpang depan.

Meski usianya hampir 1 abad, kemampuan menyetir Mahathir tak diragukan. Bahkan Presiden Jokowi pun mengakuinya.

"Saya ingat betul tahun 2015 saat saya berkunjung ke Kuala Lumpur, Malaysia, saya diajak Bapak Tun Mahathir untuk test drive mobil Proton. Disetir sendiri Bapak Mahathir dengan kecepatan 180 kilometer per jam. Sangat cepat," kata Jokowi saat itu.

Mahathir pernah berkomentar soal aturan pembatasan SIM untuk lansia. Menurutnya, menyetir tak melulu berpatokan pada umur.

"Kemampuan kami tidak terikat usia. Dewasa ini, kita menemukan banyak orang lanjut usia yang masih aktif, masih dapat berpikir dan dapat melakukan tugas-tugas seperti mengemudikan mobil. Tidak ada yang mengganggu saya, saya masih bisa mengemudi. Penglihatan saya masih baik-baik saja, pendengaran saya baik-baik saja, saya bisa melihat jalan dan tidak ada masalah dalam diri saya mengendarai mobil ke mana pun," katanya dalam video yang diposting di Twitter.

"Untuk alasan lain, saya menjalani tes mata dan penglihatan saya baik-baik saja, terutama di malam hari. Saya bisa mengemudi di malam hari, tetapi mereka tidak mengizinkan saya," kata mantan Perdana Menteri ini sambil tertawa kecil.

"Mengemudi dari Alor Setar ke Kuala Lumpur, tidak ada masalah," tambah sosok yang dijuluki Bapak Mobil Nasional Malaysia itu.