Indonesia ajukan energi bersih, transportasi, dan efisiensi untuk NZE
Antaranews.com Jenis Media: Ekonomi
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto mengajukan sistem energi bersih yang terintegrasi, sektor transportasi, dan efisiensi energi untuk semua sektor menjadi tiga inisiatif strategis dalam rangka mewujudkan emisi nol bersih atau net zero emission (NZE).
“Kami mengajukan tiga inisiatif strategis yang dapat menjadi fokus untuk menggerakkan transisi kita menuju emisi nol bersih,” ujar Airlangga ketika membuka Asia Zero Emission Community (AZEC) 2nd Ministerial Meeting di Jakarta, Rabu.
Inisiatif pertama adalah mengembangkan sistem energi bersih terintegrasi. Langkah itu dapat ditempuh dengan meningkatkan konektivitas power grid atau jaringan listrik regional.
Baca juga: IESR harap Bahlil perkuat komitmen transisi energi menuju NZE 2060
Melalui peningkatan konektivitas tersebut, Airlangga meyakini ketahanan dan fleksibilitas dari sistem energi bersih dapat meningkat.
“Dalam waktu yang sama, kami juga akan berinvestasi pada teknologi baru, seperti hidrogen, amonia, guna memanfaatkan sumber daya terbarukan yang melimpah di kawasan kami,” ucap dia.
Inisiatif kedua adalah transformasi sektor transportasi dengan bahan bakar yang ramah lingkungan.
Airlangga juga mengatakan komitmen dalam membangun infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung transformasi sektor transportasi, baik di kawasan pedesaan hingga perkotaan.
“Ketiga, mempromosikan efisiensi energi lintas sektor,” kata dia.
Baca juga: WEGE Gelar Pelatihan Pengelolaan Sampah B1 & B2 Dukung Pengembangan Program Proklim dan NZE
Ia menargetkan terjadinya penurunan signifikan dalam konsumsi energi, dengan salah satu fokusnya tertuju pada aktivitas industri.
Menurut Airlangga, inisiatif tersebut akan mencakup penetapan standar emisi, pemberian insentif untuk peningkatan, dan pengembangan inovasi dalam teknologi hemat energi.
“Inisiatif ini merupakan pendekatan kami untuk melakukan dekarbonisasi, mengimbangi climate goals dalam pertumbuhan ekonomi, serta ketahanan energi,” tuturnya.
Menurut Airlangga, ketiga inisiatif tersebut merepresentasikan aspek-aspek di mana para negara anggota AZEC dapat berkolaborasi dan saling berbagi inovasi.
“Untuk mewujudkan ambisi dekarbonisasi kita,” kata Airlangga.
AZEC merupakan bagian dari inisiatif pengurangan emisi yang pertama kali diinisiasi oleh Perdana Menteri Jepang pada COP 26 di Glasgow dan diluncurkan secara resmi pada KTT G20 di Bali, 14 November 2022, oleh Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.
Negara-negara anggota AZEC meliputi Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapore, Vietnam, Filipina Kamboja, Laos, Brunei, dan Australia.
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024
Sentimen: positif (100%)