Sentimen
Positif (99%)
21 Agu 2024 : 21.30

BI Akan Kasih Insentif Bank yang Gencar Salurkan Kredit ke Sektor Ini

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

21 Agu 2024 : 21.30

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia berencana memberikan kebijakan insentif likuiditas makroprudensial atau KLM ke perbankan yang gencar menyalurkan kredit ke sektor-sektor padat karya.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, saat konferensi pers hasil rapat dewan gubernur BI yang telah digelar pada 20-21 Agustus 2024.

Namun, Perry menekankan, keputusan resminya akan ditetapkan setelah digelarnya review atau peninjauan pemberian insentif KLM yang rutin dilakukan setiap enam bulan sekali.

"Tentu saja ke depan juga sebagai bagian dari komitmen kami dorong sektor-sektor padat karya, pada waktunya akan kami kaji insentif likuiditas yang sektor penciptaan lapangan kerja," kata Perry di kantornya, Jakarta, Rabu (21/8/2024).

"Bagi bank-bank yang salurkan itu akan kami beri insentif likuiditas, tapi itu nanti kami review pada waktunya," tegas Perry.

Perry menekankan, insentif KLM ini memang menjadi bagian dari kebijakan makroprudensial Bank Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Ilustrasi Uang

"Caranya dengan mendorong bank-bank salurkan kredit-kredit yang mendorong ekonomi, makanya setiap enam bulan kami review," tutur Perry.

"Kemarin pendorong sektor-sektor ekonomi hilirisasi tidak hanya minerba tapi perkebunan, pertanian, peternakan, kami juga dorong sektor perumahan, pariwisata, UMKM, mikro," tegasnya.

Adapun nilai insentif KLM yang telah disalurkan ke perbankan telah mencapai Rp 255 triliun. Sebagian besar dinikmati oleh kelompok bank pelat merah.

Deputi Gubernur BI Juda Agung mengatakan bahwa bank BUMN menerima insentif KLM senilai Rp 117 triliun. Lalu bank swasta Rp Rp 109 triliun.

Sementara itu, bank pembangunan daerah (BPD) menerima Rp 24 triliun, sedangkan bank asing Rp 3,69 triliun.


(rsa/wur)

Sentimen: positif (99.2%)