Surabaya (beritajatim.com) – Kepala Satpol PP Surabaya M. Fikser membenarkan adanya kericuhan saat anggotanya menertibkan PKL di Taman Bungkul, Surabaya pada Minggu 21 Juli 2024, malam lalu. Menurut dia, itu ketegangan biasa.

Fikser pun mengingatkan Kawasan Taman Bungkul memang tidak boleh digunakan untuk jualan. Sementara untuk PKL, kata dia, sudah disiapkan tempat tersendiri.

“Sedari dulu, Taman Bungkul tidak diperkenankan untuk pedagang. Pedagang sudah disiapkan tempat berjualan di area belakang. PKL, asongan-asongan. Trotoar Taman Bungkul tidak boleh ada PKL sesuai dengan aturan perda berlaku,” ungkap Fikser, Selasa (23/7/2024).

Fikser sendiri mengaku sudah terlampau sering memperingatkan para pengasong supaya tidak berjualan, di atas taman. Kata dia, bukan sekali dua kali.

“Sudah sering kami mengingatkan, bukan sekali dua kali,” jelasnya.

Untuk itu, dia mengimbau kepada para PKL dan pengasong agar supaya tertib. Serta dapat menjaga kebersihan dan kenyamanan di area Taman Bungkul.

“Silahkan berjualan di tempat yang sudah ditentukan, kalau yang dilarang jangan. Semua masyarakat punya hak sama. Kalau di dalam itu juga sampahnya,” tutupnya. [ram/beq]