Awas Otak Manusia Bisa Dibajak, Masa Depan Sengeri Ini
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Pembajakan bukan hanya terjadi di internet. Namun ternyata bisa pada perangkat yang ditanamkan di otak manusia.
Pemerintah Colorado berusaha mengakomodir hak-hak manusia dalam data yang dimilikinya termasuk yang ada di otak mereka. Dalam undang-undang privasi baru di Colorado, diharapkan bisa melindungi privasi data pribadi tiap individu.
Tujuan aturan tersebut adalah "melindungi privasi data pribadi individu dengan menetapkan persyaratan tertentu untuk entitas yang memproses data pribadi dan mencakup perlindungan tambahan bagi data sensitif".
Undang-undang itu memperluas istilah 'data sensitif' hingga mencakup 'data biologis'. Yakni terkait sifat biologis, genetik, biokimia, fisiologis, dan saraf.
Seperti diketahui, sejumlah perusahaan berusaha menanamkan chip ke otak manusia. Salah satunya adalah Neuralink milik miliarder Elon Musk.
Selain itu juga ada lusinan perusahaan yang membuat produk dengan teknologi wearable yang menangkap gelombang otak. Misalnya di Amazon, yang menjual produk masker tidur dirancang untuk mengoptimalkan tidur hingga ikat kepala untuk meningkatkan fokus.
Batasan soal jangkauan perangkat untuk otak ternyata banyak perusahaan tidak melakukannya. Studi baru-baru ini dilakukan oleh The NeuroRights Foundations menjelaskan 29 dari 30 perusahaan yang diteliti tidak memberikan batasan jelas soal akses tersebut.
"Revolusi konsumer neuroteknologi jadi pusat pada peningkatan kemampuan menangkap dan menafsirkan gelombang otak," jelas direktur medis The NeuroRights Foundation, Sean Pauzauskie.
Dia menjelaskan kemungkinan teknologi tersebut bisa berkembang dalam beberapa tahun kemudian. Bahkan bisa menyamai fenomena ChatGPT yang terkenal dalam waktu singkat.
"Dalam dua hingga lima tahun lagi, bukan tidak mungkin akan ada momen ChatGPT," kata dia.
(fab/fab)
Sentimen: netral (93.4%)