Jerman menghadapi reaksi keras dari negara-negara sekutu atas penolakannya untuk memasok Ukraina dengan tank Leopard kebanggaannya. Padahal, tank canggih itu dianggap diperlukan untuk meningkatkan kemampuan tempur Ukraina dalam perang hampir setahun dengan Rusia.

Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (21/1/2023), pada hari Jumat (20/1) waktu setempat, sekitar 50 negara setuju untuk memberi Ukraina perangkat keras militer senilai miliaran dolar, termasuk kendaraan lapis baja dan amunisi yang diperlukan untuk memukul mundur pasukan Rusia.

Namun, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan kepada wartawan di sela-sela acara di Pangkalan Udara Ramstein Amerika Serikat, bahwa meskipun ada harapan yang tinggi, "Kami masih belum bisa mengatakan kapan keputusan akan diambil, dan keputusan apa yang akan diambil, terkait dengan tank Leopard."

Pada hari Sabtu (21/1), beberapa sekutu menyatakan hal senada dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, bahwa tank-tank itu penting untuk perjuangan Ukraina melawan Rusia.

Dalam pernyataan bersama -- dan kritik publik yang jarang terhadap Jerman -- para menteri luar negeri dari tiga negara Baltik mengatakan mereka "meminta Jerman untuk menyediakan tank Leopard ke Ukraina sekarang."

"Ini diperlukan untuk menghentikan agresi Rusia, membantu Ukraina dan memulihkan perdamaian di Eropa dengan cepat. Jerman sebagai kekuatan Eropa terkemuka memiliki tanggung jawab khusus dalam hal ini," demikian pernyataan itu, yang diposting di Twitter oleh Menteri Luar Negeri Latvia Edgars Rinkevics.

Jerman sejauh ini masih ragu-ragu untuk mengirim tank Leopard, ataupun mengizinkan negara lain untuk mengirimkannya ke Ukraina. Dilaporkan awal pekan ini, bahwa Jerman akan setuju untuk melakukannya hanya jika AS mengirimkan tank-tank tempurnya juga.