10 Tahun Jokowi Getol Bangun Konektivitas, PUPR: Ada 2.700 Km Tol Baru
Bisnis.com Jenis Media: Ekonomi
Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkap sederet capaian peningkatan konektivitas yang berhasil direalisasikan sepanjang kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah menuturkan hingga saat ini infrastruktur konektivitas tumbuh secara signifikan hingga mampu menekan angka biaya logistik dan berkontribusi meningkatkan ekonomi nasional.
“Infrastruktur konektivitas juga dibangun [selama 10 tahun kepemimpinan Presiden Jokowi] untuk mengurangi biaya logistik melalui pembangunan jalan tol sepanjang 2.700 km,” tuturnya dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (18/8/2024).
Tak hanya itu, Zainal juga mengungkap bahwa di bawah pemerintahan Presiden Jokowi pihaknya telah membangun sepanjang 6.000 km jalan nasional.
Kemudian, Kementerian PUPR juga telah merealisasikan penanganan jalan daerah melalui Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Derah (IJD). Di mana, pada 2023 sepanjang 3.195 km jalan daerah telah terbangun.
“Capaian IJD pada tahun 2023 sepanjang 3.195 km jalan daerah terbangun dan didukung dengan jembatan sepanjang 3 km,” tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memang sempat mengungkap sederet capaiannya membangun sarana infrastruktur selama 10 tahun menjabat sebagai Presiden RI. Salah satunya, telah membangun jalan tol baru sepanjang 2.700 km.
“Alhamdulillah, selama 10 tahun ini kita telah mampu membangun sebuah pondasi dan peradaban baru, dengan pembangunan yang Indonesia sentris, membangun dari pinggiran, membangun dari desa dan membangun dari daerah terluar,” kata Jokowi di Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Selain itu, Jokowi juga menjelaskan pemerintah Indonesia telah membangun 50 pelabuhan dan bandara baru, 43 bendungan, dan 1,1 juta hektare jaringan irigasi baru.
Orang nomor 1 di Indonesia itu menjelaskan peningkatan proyek-proyek infrastruktur tersebut berhasil menekan angka biaya logistik dari sebelumnya mencapai 24% menjadi 14% di tahun 2023.
“Kita bisa meningkatkan daya saing dari sebelumnya peringkat 44 menjadi peringkat 27 di tahun 2024. Kita mampu memperkuat persatuan karena akses yang lebih merata dan berkeadilan,” pungkasnya.
Sentimen: positif (96.6%)