Sentimen
Positif (100%)
25 Jul 2024 : 19.33
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Jember

Kasus: Kemacetan

Tokoh Terkait

Habis Konflik, Terbitlah Koperasi Ojek Konvensional dan Ojol di Jember

26 Jul 2024 : 02.33 Views 1

Beritajatim.com Beritajatim.com Jenis Media: Regional

Jember (beritajatim.com) – Pengemudi ojek daring dan pengemudi transportasi konvensional mengakhiri konflik. Mereka sepakat membentuk koperasi dan melayani masyarakat di stasiun kereta api Kabupaten Jember, Jawa Timur, bersama-sama.

Selama ini dua kelompok ini terlibat konflik, terutama dalam melayani penumpang di Stasiun Jember. Pengemudi becak dan ojek konvensional atau ojek pangkalan melarang pengemudi ojek daring, baik sepeda motor maupun mobil, menjemput penumpang di area dekat pintu masuk. Penumpang harus berjalan kurang lebih 100-200 meter ke titik jemput yang ditentukan.

Situasi ini memunculkan ketidaknyamanan. Terakhir sempat terjadi insiden antara pengemudi ojek daring dengan ojek konvensional, yang berujung pada mediasi yang difasilitasi Pemerintah Kabupaten dan Kepolisian Resor Jember. Berdasarkan hasil mediasi itu, pengemudi ojek daring boleh mengangkut penumpang di depan stasiun.

“Syukur alhamdulillah, (konflik) di stasiun sudah aman dan kondusif. Menjadi keinginan masyarakat Jember dan teman-teman online serta kami yang pada prinsipnya sama-sama diuntungkan,” kata Wakil Ketua Paguyuban Insan Transportasi (Pintar) Jember Moch. Busairi, Kamis (25/7/2024).

“Ketika teman-teman ojek online masuk ke stasiun, itu tidak dalam rangka membunuh teman-teman di stasiun, baik Opang (Ojek Pangkalan) maupun becak. Kami sudah mulai menata dan bersinergi. Ke depan sudah mulai kami garap, kami akan membuat koperasi bersama,” kata Busairi.

Koperasi ini dibentuk Pintar yang beranggotakan pengemudi tranportasi umum konvensional dan FKJOB (Forum Komunikasi Jember Online Bersatu) yang beranggotakan pengemudi ojek daring. “Kami akan bekerja sama agar tidak ada pihak-pihak lain yang masuk ke stasiun, biar tetap kondusif. Artinya ketika ada pihak lain akan mengundang hal-hal yang tidak kita inginkan bersama,” kata Busairi.

Sejak 22 Juli 2024 hingga 29 Juli 2024, Dinas Perhubungan Jember dan PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 9 memfasilitasi uji coba beroperasinya ojek daring di stasiun Jember. “Kami sudah berkoordinasi dengan Daop. Daop menginginkan tetap kondusif,” kata Busairi.

Setelah satu pekan, akan ada evaluasi terhadap program ojek daring masuk ke stasiun. “Kalau memang plus kita teruskan. Kalau ada minusnya, akan kita benahi. Trial ini sesuatu hal yang pasti. Bukan berarti minus lalu berhenti. Trial akan terus berjalan sampai koperasi benar-benar terwujud dan resmi,” kata Busairi.

Dengan adanya koperasi bersama, maka elemen angkutan konvensional, angkutan daring, dan angkutan yang biasa mangkal di stasiun melebur. Semua pihak sudah sepakat untuk tidak meminggirkan ojek pangkalan dan tukang becak yang sudah lama beroperasi di stasiun Jember.

“Rencananya sudah kami buat. Pintar dan FKJOB masuk di situ. Cuma teman-teman yang di stasiun lebih banyak, karena mereka sudah lama ada di situ dan lebih banyak,” kata Busairi.

Koperasi ini akan menjadi payung hukum untuk berkomunikasi dan bernegosiasi dengan pemangku kepentingan lain seperti aplikator. “Koperasi akan mengelola dan mengoperasikan keseluruhan. Tanpa koperasi, tanpa payung hukum, kita tidak bisa ngapa-ngapain,” kata Busairi.

Busairi bersyukur pengemudi ojek konvensional dan tukang becak yang biasa mengkal di stasiun bisa menerima. “Dengan adanya program ini, teman-teman masih bisa terayomi dan cari makan di situ. Teman-teman masih bisa berpenghasilan,” katanya.

Sementara itu, Eko Prihastomo, pengurus FKJOB, bersyukur pelaku transportasi umum di Jember bisa berkomunikasi. “Jadi kami sudah sepakat, Pintar dan FKJOB saling bekerja sama. Mudah-mudahan dengan kerja sama ini ke depan ada kerja sama untuk program-program lainnya, seperti subsidi teman-teman online dan kepesertaan BPJS Tenaga Kerja melalui koperasi bersama,” katanya.

Soal uji coba selama sepekan, Eko mengatakan, akan dibuat formulasi yang bagus untuk mengurangi kemacetan dan gesekan antarpelaku transportasi umum.

Kesepakatan pembentukan koperasi ini telah disampaikan langsung oleh Busairi dan Eko kepada Bupati Hendy Siswanto, di Pendapa Wahyawibawagraha, Selasa (23/7/2024). Hendy menyambut baik upaya tersebut. “Kami akan coba bantu sesuai dengan regulasi. Simg penting damai sik, ojo tukaran,” katanya. [wir]

Sentimen: positif (100%)