Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Kasus: korupsi, HAM
Tokoh Terkait
NIK Rakyat dan Pejabat Dicatut untuk Dukung Dharma-Kun, KPU DKI Lempar Badan ke KPU RI
Kompas.com Jenis Media: Metropolitan
NIK Rakyat dan Pejabat Dicatut untuk Dukung Dharma-Kun, KPU DKI Lempar Badan ke KPU RI Editor JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta angkat bicara terkait polemik pencatutan nomor induk kependudukan (NIK) warga sebagai pendukung bakal pasangan calon gubernur dan bakal wakil gubernur Jakarta, Dharma Pongrekun dan Kun Wardana. Pada Kamis (16/8/2024), KPU telah mengumumkan bahwa Dharma-Kun lolos verifikasi faktual (verfak) untuk maju Pilkada Jakarta 2024 setelah memenuhi 677.468 syarat dukungan. Maka total hasil rekapitulasi akhir data memenuhi 677.468 syarat dukungan. Data ini melebihi syarat dukungan minimal 618.968 dukungan. Tak lama setelah pengumuman kelolosan Dharma-Kun, sejumlah warga perotes. Mereka mengaku nomor induk kependudukan (NIK) dicatut sebagai dukungan Dharma-Kun. Ketua Bidang Teknis Penyelenggara KPU DKI Jakarta Dody Wijaya mengatakan, sejumlah nama yang tercatut, termasuk dua anak eks Gubernur DKI Anies Baswedan, telah diperbarui. Data tersebut sebelumnya tercampur. Adapun datanya saat ini disebut sudah diserahkan ke KPU RI. "Informasinya sudah dilakukan updating data dan mudah-mudahan datanya sudah menjadi data yang lebih baik lagi," ujar Dody saat ditemui di Jakarta Pusat, Jumat (16/8/2024). KPU Jakarta sudah meminta KPU Pusat untuk membedakan data antara yang lolos verifikasi administrasi dan verifikasi faktual. "Kami sudah berikan masukan ke KPU Pusat agar disesuaikan data yang muncul di info pemilu tulis saja harusnya data yang sudah lolos verifikasi administrasi dan faktual saja," ucap Dody. Dody mengatakan, KPU tak mempunyai kewenangan untuk menjelaskan darimana data tersebut didapatkan. "Soal sumber data KTP dan sebagainya, bisa ditanyakan ke bakal paslon, sumbernya dari mana, bagaimana cara mengumpulkan," ucap dia. Berdasarkan penelusuran KPU DKI, ada beberapa data pada laman infopemilu itu yang memang lolos tahap verifikasi administrasi, tetapi tidak lolos tahap verifikasi faktual. "Kami sudah lakukan namanya verifikasi faktual untuk Putranya Pak Anies dan statusnya tidak memenuhi syarat (TMS) sehingga seharusnya tidak muncul dalam info pemilu," kata Dody. Dalam tahapan verifikasi administrasi yang sudah dilakukan, KPU menyatakan data bisa memenuhi syarat (MS) asalkan ada KTP dan pernyataan dukungan. "Verifikasi administrasi, sepanjang ada KTP-nya, ada pernyataan dukungan, maka kami nyatakan memenuhi syarat dalam vermin," imbuh Dody. Beberapa warga Jakarta sebelumnya mengaku NIK mereka dicatut sebagai dukungan pasangan Dharma-Kun. Bahkan, keluarga Anies Baswedan juga turut tercatut. Anies melalui akun X-nya @aniesbaswedan mengutarakan, ada nama adik dan dua anaknya yang dicatut sebagai pendukung Dharma-Kun untuk bacalon gubernur dan bacalon wagub Jakarta. Kompas.com sudah mendapatkan izin untuk mengutip posting. Dalam tulisannya, Anies menuturkan, nomor KTP sejumlah timnya juga tercatut sebagai pendukung Dharma-Kun. "Alhamdulillah, KTP saya aman. Tapi KTP dua anak, adik, juga sebagian tim yang bekerja bersama ikut dicatut masuk daftar pendukung calon independen :)" kata Anies di akun X-nya dikutip Jumat (16/8/2024). Anies turut mengunggah tangkapan layar dari laman Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menampilkan identitas kedua anaknya tercatat sebagai pendukung Dharma-Kun. Dikutip dari YouTube Kompas TV , pencatutan KTP untuk mendukung Dharma-Kun juga menimpa mentan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Aulia Posteria. Aulia menegaskan tidak pernah memberikan dukungan perseorangan untuk Dharma-Kun. Ia mengetahui namanya dicatut setelah mengecek laman infopemilu.kpu.go.id. Dalam laman itu, namanya masuk sebagai pendukung Dharma-Kun. Ia beranggapan bahwa pencatutan ini bentuk penyalahgunaan data pribadi. Selain itu, Komisioner Komnas HAM periode 2017-2020, Beka Ulung Hapsara juga menjadi salah satu warga Jakarta yang namanya turut dicatut. Beka memperlihatkan tangkapan layar yang menampilkan data dirinya dari laman infopemilu.kpu.go.id. Pada halaman itu, tertera pernyataan “Mendukung Bakal Pasangan Calon Kepala Daerah Perseorangan yang Didukung” dan tercantum nama Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Abyoto. “Saya tidak pernah berkomunikasi maupun didatangi oleh timnya Dharma-Kun,” kata Beka. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: positif (100%)