Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: serangan siber
Partai Terkait
Tokoh Terkait
WiFi China Bikin AS Ketakutan, Banyak Dipakai di Indonesia
CNBCindonesia.com Jenis Media: Tekno
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Joe Biden didesak untuk menyelidiki perusahaan asal China TP-Link Technology Co. Produsen pembuat router WiFi populer tersebut diduga berisiko mengancam keamanan nasional.
Menurut laporan firma riset IDC, TP-Link merupakan perusahaan penyedia router WiFi untuk konsumen yang terbesar di dunia, dilihat dari volume penjualannya.
Di Indonesia, router WiFi TP-Link juga cukup banyak digunakan di rumah atau perkantoran.
Anggota DPR asal Republik, John Moolenaar, dan anggota DPR asal Demokrat, Raja Krishnamoorthi, mewanti-wanti pemerintah untuk menelusuri potensi bahaya yang disebabkan produk TP-Link. Mereka mengklaim produk itu marak digunakan di Amerika Serikat (AS).
Dalam surat ke Kementerian Perdagangan, dua pemangku kebijakan tersebut meminta dilakukan penyelidikan lebih lanjut ke TP-Link, dikutip dari Reuters, Jumat (16/8/2024).
Moolenaar dan Krishnamoorthi mengatakan ada kelemahan pada firmware TP-Link yang memungkinkan router-nya dieksploitasi untuk menargetkan pemerintah di negara-negara Eropa.
"Kami meminta Kementerian Perdagangan memverifikasi potensi ancaman dari router-router China. Terutama untuk produk-produk yang di bawah manufaktur besar TP-Link," tertera dalam surat tersebut.
Kementerian Perdagangan mengatakan akan merespons surat tersebut. Kedutaan Besar China mengatakan pihaknya berharap otoritas AS memiliki "bukti kuat untuk mengidentifikasi adanya bahaya siber yang nyata, ketimbang membuat spekulasi dan tuduhan tak berdasar".
TP-Link didirikan pada 1996 oleh dua saudara di Shenzhen, China. Dalam pernyataan resminya, perusahaan mengatakan tak menjual produk router-nya di AS.
Selain itu, TP-Link juga membantah tuduhan yang menyebut router-nya memiliki celah keamanan.
Pada tahun lalu, AS, para sekutu, dan Microsoft, menyebut ada ancaman serangan siber yang dibekingi pemerintah China dengan nama 'Volt Typhoon'. Modus serangannya adalah mengontrol pemilik router privat untuk menyerang infrastruktur krusial di AS.
Departemen Kehakiman AS (DOJ) mengatakan pada Januari lalu bahwa router-router yang terdampak mayoritas berasal dari Cisco dan NetGear.
Tahun lalu, Lembaga Keamanan Siber dan Infrastruktur AS mengatakan router TP Link memiliki celah keamanan yang bisa digunakan untuk mengeksploitasi korban.
Pada kurun waktu bersamaan, perusahaan keamanan siber AS Check Point melaporkan para hacker yang terafiliasi dengan pemerintah China menggunakan firmware berbahaya yang ditanam dalam produk TP-Link untuk menargetkan Eropa.
(fab/fab)
Sentimen: negatif (99.5%)