Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: ITB
Kab/Kota: bandung
Tokoh Terkait
Gempa Megathrust Intai RI Tapi Tak Mungkin Diprediksi, Kenapa?
Detik.com Jenis Media: Tekno
Sampai saat ini, belum ada teknologi yang dapat memprediksi kapan tepatnya sebuah gempa Bumi terjadi melainkan hanya potensinya. Itu termasuk potensi gempa megathrust yang mengintai Indonesia. Apa sebabnya?
Ilmuwan memang sudah dapat memperkirakan kapan kira-kira gempa susulan terjadi, tapi hanya setelah gempa pertama muncul. Nah, prediksi yang sama tidak dapat diterapkan soal kapan gempa pertama bakal terjadi. "Bahkan meskipun secara teori mungkin, secara praktis adalah mustahil," kata Andrew Michael, ahli Geofisika di USGS yang dikutip detikINET dari Reuters.
Hal terbaik yang dapat dilakukan seismolog adalah menggunakan data historis untuk memprediksi sebuah gempa dengan magnitude tertentu akan terjadi di sebuah wilayah. Hal itu berguna misalnya untuk antisipasi dengan membangun gedung tahan gempa, tapi tidak akan dapat memperingatkan penduduk bahwa gempa akan segera terjadi di waktu tertentu.
"Gempa Bumi terjadi dari patahan tiba-tiba bebatuan di kedalaman, dipicu oleh kekuatan yang bahkan lebih dalam lagi di Bumi. Sangat sulit untuk benar-benar memahami bagaimana bebatuan 'bertingkah' dengan tekanan dan temperatur yang meningkat di sana," papar kolumnis sains Forbes, David Bressan
"Eksperimen di laboratorium terbatas pada sampel yang kecil dan mengebor di zona sesar adalah sesuatu yang sulit dan merupakan operasi yang sangat mahal," sebutnya lagi.
Di sisi lain sejak lama, ada teori tentang tingkah binatang yang tidak biasanya menjelang terjadinya gempa. Tapi meskipun riset modern coba menganalisis soal ini, secara umum hal itu tidak dapat diandalkan untuk melakukan prediksi yang pasti.
"Pada beberapa kasus, gempa Bumi diawali oleh satu atau beberapa perubahan. Di kasus lain, tidak ada tanda apapun yang bisa diobservasi, meskipun terjadi gempa merusak," tandas David.
Ilmuwan Indonesia pun mengatakan hal yang sama. "Biasanya kami yang bekerja di bidang gempa bumi akan mengatakan 'tidak bisa' kalau ditanya publik soal itu (apakah gempa dapat diprediksi)," kata pakar dari ITB, Dr. Irwan Meilano, S.T., M.Sc., saat live Eureka! Edisi ke-14 'Bumi Patah'.
Ia menjelaskan, riset gempa bumi sebenarnya bertujuan untuk memahami proses gempa yang pada akhirnya diharapkan memungkinkan kita mengetahui potensi gempa bumi di masa depan.
"Apa arti memahami potensi gempa bumi? Artinya bahwa kita bisa mengetahui akumulasi terkumpulnya energi yang berpotensi untuk menghasilkan gempa, kemudian kita bisa memperkirakan tingkat aktivitas atau disebut dengan laju geser dari sumber gempa yang kemudian menjadi dasar pengulangan gempa bumi," jelas Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.
Dengan mengetahui hal tersebut, lanjut Irwan, kita bisa menghitung potensi guncangan gempa di masa depan, sehingga kemudian dapat mengetahui potensi guncangan gempa di Jakarta misalnya, dalam konteks probabilistik.
(fyk/fyk)
Sentimen: positif (57.1%)