Liputan6.com, Surabaya - Partai Gerindra Jawa Timur menyerahkan rekomendasi kepada empat pasangan bakal calon (bacalon) kepala daerah untuk berkontestasi dalam Pilkada 2024.

"Kami serahkan empat rekomendasi kepada bacalon kepala daerah yang hari ini hadir. Ini surat rekomendasinya spesial karena ditandatangani Presiden RI terpilih Pak Prabowo Subianto," kata Ketua DPD Gerindra Jatim Anwar Sadad atau Gus Sadad, di Kantor DPD Gerindra Jatim, Kamis 15 Agustus 2024.

Gus Sadad membeberkan keempat bacalon kepala daerah yang mendapatkan rekomendasi tersebut adalah Lukman Hakim-Fauzan Djafar untuk maju dalam Pilkada Bangkalan 2024.

Kemudian Fattah Jasin-RPA Mujahid Ansori di Pilkada Pamekasan 2024, Aditya Halindra-Joko Sarwono maju dalam Pilkada Tuban, dan Achmad Fauzi-KH Imam Hasyim untuk maju di Pilkada Sumenep 2024.

Usai menerima rekomendasi, salah satu bakal calon kepala daerah Bangkalan Lukman Hakim menyatakan bahwa pihaknya merasa spesial mendapat rekomendasi dari Partai Gerindra. Rekomendasi itu dinilai akan memberikan dampak dalam Pilkada Bangkalan 2024.

"Spesial sekali rekomendasi dari Gerindra. Ini akan banyak efek dalam pilkada nanti," kata Lukman.

Sementara bakal calon kepala daerah Pamekasan Fatah Jasin mengaku terkejut, mengingat Gerindra menjadi partai politik pertama yang memberi rekomendasi sepaket dengan RPA Mujahid Ansori.

Ia menambahkan, dengan diberikannya rekomendasi dari Partai Gerindra tersebut harus dioptimalkan termasuk dengan partai pengusung lain di Pamekasan.

"Saya surprise Gerindra mendahului partai lain. Nilai bobotnya beda, karena rekomendasinya ditandatangani presiden terpilih. Harus bisa membuat kondisi semaksimal mungkin untuk bisa mengamankan amanah dari Gerindra dan partai pengusung lain di Pamekasan," tambahnya.

Sementara bakal calon kepala daerah Tuban Aditya Halindra mengapresiasi Gerindra sebagai partai yang sangat berkomitmen mendukung dirinya selama ini di pemerintahan Tuban. Rekomendasi dari Partai Gerindra merupakan rekomendasi kedua yang diterima

"Ini rekomendasi kedua setelah Golkar. Gerindra selalu support ke saya, sangat komitmen sejak 2020 lalu mendukung saya," katanya.

Selain politik dinasti, salah satu masalah dalam demokrasi di Indonesia adalah fenomena kotak kosong saat Pilkada serentak. Hal ini membuat rakyat kekurangan kesempatan mendapat pilihan yang tepat untuk daerahnya.