FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bertepuk sebelah tangan. Tawarannya menjadikan Anies Baswedan kader ditolak. Buntutnya pencalonan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 oleh PKS menemui jalan buntu.

Ketua DPW PKS DKI Jakarta Khoirudin tak menampik alasan kebuntuan itu karena Anies Baswedan tidak menerima pinangan partainya untuk menjadi kader.

Politisi senior, Zulfan Lindan turut menyoroti penolakan Anies tersebut. Ia mengatakan seharusnya Anies yang menawarkan diri masuk partai politik sehingga bisa diusung dalam kontestasi politik.

Masuknya Anies di parpol, kata Zulfan, akan mendatangkan reaksi positif dari parpol-parpol itu sendiri. Dan mereka akan lebih mudah memajukannya untuk mengisi posisi-posisi yang penting ke depannya.

"Kalau begitu akhirnya kan elite partai kan mengatakan oh ini anak bagus, kita kasih posisi yang bagus juga nih, respons (dia),” kata Zulfan dilansir dari kanal YouTube Total Politik, Rabu (14/8/2024).

Sebaliknya, situasi buntu akan ditemui Anies apabila hanya menunggu tawaran parpol.

Mantan politikus Nasdem itu menilai PKS sudah memberikan karpet merah kepada Anies. Sampai-sampai, partai itu menawarkan keanggotaan kepada Anies.

“Jadi sebenarnya menurut saya itu PKS sudah terlalu baik. Udah mintalah Anies pakai baju putih (seragam PKS), terus Anies bilang ‘saya mau netral’, waduh,” ungkapnya.

Zulfan mengurai ada dua alasan mengapa PKS menawarkan keanggotaan mereka kepada Anies. Salah satunya karena PKS memang membutuhkan Anies.

"Kasihan liat Anies. Udahlah, kau daripada ke mana-mana, udah kita tampunglah, kan gitu. Jadi Anies jangan ‘syur’ dulu, PKS ini kasihan sama dia,” katanya. (Pram/fajar)