Sentimen
Positif (99%)
15 Agu 2024 : 20.37
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Kendari

Mengenal Tari Lulo Alu asal Bombana Sultra yang Bakal Tampil di Istana Negara pada Upacara HUT ke-79 RI Regional 15 Agustus 2024

15 Agu 2024 : 20.37 Views 16

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

Mengenal Tari Lulo Alu asal Bombana Sultra yang Bakal Tampil di Istana Negara pada Upacara HUT ke-79 RI Tim Redaksi   KENDARI, KOMPAS.com - Sebanyak 33 remaja putri menarikan tari lulo alu yang berasal dari Pulau Kabaena, Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Mereka menari lincah diiringi musik yang dimainkan tujuh orang. Para penari tari lulo alu ini akan tampil pada upacara HUT ke-79 Republik Indonesia di Istana Negara , Jakarta, Sabtu (17/8/2024). Tahun 2022 lalu, tarian lumense yang juga berasal dari Pulau Kabaena, Kabupaten Bombana, tampil memukau pada HUT ke-77 Republik Indonesia di Istana Negara, Jakarta. Demi mempersembahkan tarian lulo alu, para penari berlatih selama 2 bulan.   Nurhasanah Aprillia Dwiyana dan Tsabitah Nasyura Ramadhani, dua dari 33 orang penari lulo alu mengaku telah mengikuti seleksi dari tim pelatih tari, dan lolos. Kemudian, menjalani sesi latihan selama hampir dua bulan. Aprilia menuturkan, latihan dilakukan sebanyak 3 hingga 4 kali seminggu. Latihan dilakukan setiap pagi sampai sore. Para penari berstatus mahasiswa, siswi SMA dan satu pelajar SMP. Mereka tak hanya berlatih di dalam ruangan, tapi juga menari di tengah lapangan yang panas tanpa pelindung kepala. Bahkan, lanjut Aprilia, saat latihan melompat di tengah hentakan kayu yang dimainkan oleh penari lainnya, kaki penari terbentur. "Kendala saat latihan tarian lulo alu di antaranya ada kaki penari terjepit kayu sepanjang tiga meter saat melompat, dan sangat sakit. Jadi, kita harus fokus saat latihan, tapi sekarang alhamdulillah sudah lancar dan sudah terbiasa," tutur Aprilia, kepada Kompas.com. Para penari sangat bersemangat demi membawa harum nama Sulawesi Tenggara di tingkat nasional. Untuk menjaga stamina, tambah Aprilia, mereka diberikan suplemen atau vitamin oleh pelatih. "Dan kaki harus sering minum air karena tenaga terkuras untuk melompat dan berlari. Kan istana negara luas toh," ungkap Aprilia. Hal yang sama juga dikatakan pelatih tari tarian lulo alu, Sukrin Suhardi. Ia menuturkan, tingkat kesulitan tari lulo alu ada saat melompat di atas kayu. "Tapi, kadang juga ada kesalahan sehingga tertumbuk kakinya dan itu sangat sakit. Kalau salah melompat dan menghitung maka penari akan terkena benturan kayu yang sangat sakit," kata Sukrin. Pria yang baru saja menyelesaikan disertasi di Institut Seni Indonesia Surakarta (ISI) Jawa Tengah, itu menuturkan, tarian ini menceritakan tentang tradisi masyarakat Kabaena Bombana di masa lalu usai musim panen padi.   Permainan lulo alu yang dilakukan oleh anak-anak dan remaja putri di Pulau Kabaena (Tokotua) sebagai bentuk kegembiraan mereka menyambut panen yang melimpah. "Setelah panen yang hasilnya melimpah, warga berbondong-bondong berkumpul dan melakukan 'moisa' yang berarti menumbuk padi. Proses ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT," tambah Sukrin. Menurut Sukrin, kali ini pihaknya ingin membawakan tari lulo alu ke Istana sebagai bentuk kegembiraan kita menyambut HUT ke-79 Republik Indonesia. Adapun alat musik yang mengiringi tari lulo ini adalah gong, gambus dan gendang yang terinspirasi dari musik alat musik tradisional. "Untuk kostum yang akan dipakai penari terinspirasi dari kostum tari lumense, bagian bawahnya dari burung Sri Gunting di bagian ekornya. Warna bajunya putih merah dan biru," kata Sukrin. Tari lulo alu asal Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara, dipilih pihak Istana Negara untuk tampil pada upacara peringatan HUT ke-79 RI berdasarkan surat dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI kepada Pj Gubernur Sultra pada Maret 2024 lalu. Sultra ditunjuk sebagai salah satu daerah yang akan tampil dalam peringatan Hari Kemerdekaan tidak terlepas dari rekomendasi kurator Eko Suprianto. Ia mengapresiasi penampilan yang ditunjukkan tim tari Sultra sebelumnya. Kepala Dinas Pariwisata Sultra Belli Tombili mengatakan, Kemenperaf meminta kesediaan Pemprov Sultra untuk berperan serta pada bidang kesenian dalam rangka peringatan HUT ke-79 RI. Awalnya, tari lulo alu akan tampil di Ibu Kota Nusantara (IKN). Namun, dalam perkembangannya, diputuskan tampil di Jakarta. "Sultra akan tampil di Istana Negara Jakarta pada sesi penurunan bendera atau sore hari,” tutup Belli.  Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (99.2%)