Putin Makin Terjepit, Ukraina Tangkap 100 Lebih Tentara Rusia
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Lebih dari 100 tentara Rusia telah ditangkap oleh pasukan Ukraina saat Kyiv memperluas wilayahnya hingga satu mil per hari di wilayah Rusia. Hal ini disampaikan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Dalam sebuah postingan di Telegram, Zelensky mengatakan bahwa pasukan Kyiv bergerak "lebih jauh" ke Kursk. Saat ini pasukan Ukraina tengah melakukan serangan lintas perbatasan di wilayah Kursk.
"Di wilayah Kursk, kami bergerak lebih jauh. Dari satu hingga dua kilometer di berbagai area sejak awal hari," katanya seperti dikutip Newsweek, Kamis (15/8/2024).
"Dan lebih dari 100 tentara Rusia ditangkap selama periode yang sama. Saya berterima kasih kepada semua orang yang terlibat. Ini akan mempercepat kepulangan anak laki-laki dan perempuan kami," tambahnya.
Hal ini terjadi saat Rusia mengatakan pembicaraan damai dengan Ukraina telah berhenti di tengah serangan tersebut. Utusan khusus Kementerian Luar Negeri Rusia Rodion Miroshnik mengatakan pada Rabu bahwa pembicaraan damai akan disetop setelah serangan mendadak Ukraina di Kursk, seperti dikutip kantor berita negara Rusia TASS.
Seorang juru bicara Uni Eropa (UE) menyindir Rusia dengan pernyataan tersebut. Ia mengatakan bahwa Rusia "tidak dapat mendikte bagaimana syarat-syarat gencatan senjata bisa berlaku".
"Mengenai perundingan perdamaian, yang dapat kami katakan adalah bahwa melalui agresi ilegalnya yang terus-menerus terhadap Ukraina, Rusia tidak menunjukkan komitmen yang tulus untuk terlibat dalam dialog menuju perdamaian, sebaliknya justru melakukan yang sebaliknya," katanya dimuat laman yang sama.
"Posisi Uni Eropa telah lama sama, mendukung 'Formula Perdamaian Presiden Zelensky', yang merupakan satu-satunya rencana perdamaian yang nyata," tegasnya.
"Kami sepenuhnya mendukung pelaksanaan hak Ukraina yang sah untuk membela diri dan upaya untuk memulihkan integritas dan kedaulatan teritorialnya serta untuk melawan dan melawan agresi ilegal Rusia."
Perlu diketahui, ribuan tentara Ukraina memasuki Kursk lebih dari seminggu yang lalu. Mereka meluncurkan serangan darat paling signifikan ke wilayah Rusia sejak pasukan Putin melancarkan invasi skala penuh ke negara tetangganya tersebut.
Kepala distrik, Andrei Belousov, mengatakan kepada RIA Novosti bahwa situasinya semakin menegangkan. Evakuasi besar penduduk telah dilakukan.
"Sebagian besar penduduk telah pergi, tetapi kami terus mengeluarkan mereka-kami memiliki bus kosong, kami mengeluarkan orang-orang dengan mobilitas terbatas dengan mobil," kata Belousov.
Wilayah perbatasan kedua menyatakan keadaan darurat setelah Ukraina melancarkan serangan bom di wilayah Rusia. Ukraina yang dilanda perang meluncurkan serangkaian roket dan rudal ke wilayah Kursk tadi malam, seminggu setelah serangan mendadaknya.
Pada Selasa, kepala militer Oleksandr Syrskyi mengatakan kepada Zelenskyy bahwa Ukraina sekarang mengendalikan 74 permukiman di wilayah Kursk Rusia melalui panggilan video antara kedua pemimpin tersebut. Syrskyi mengatakan pasukan Ukraina terus maju di wilayah tersebut dan telah menguasai wilayah seluas 40 kilometer persegi (15,4 mil persegi).
Perang Rusia dan Ukraina dimulai sejak 2022. Hingga kini tanda perdamaian kedua negara belum terlihat.
(sef/sef)
Sentimen: negatif (97%)