Sentimen
Negatif (99%)
14 Agu 2024 : 20.00
Informasi Tambahan

Kasus: PHK

Tokoh Terkait

44 Ribu Buruh Jadi Korban, Menaker Minta PHK Jadi Jalan Terakhir!

Detik.com Detik.com Jenis Media: Ekonomi

14 Agu 2024 : 20.00
Jakarta -

Hingga pertengahan Agustus 2024, Kementerian Ketenagakerjaan mencatat 44.195 orang buruh menjadi korban PHK. Jumlah ini mengalami peningkatan cukup tajam, pasalnya di periode Januari-Mei 2024 jumlah PHK hanya sebesar 27.222 orang.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meminta agar perusahaan tidak mudah saja melakukan PHK terhadap para pekerjanya. Ida menekankan PHK harus menjadi pilihan terakhir.

Sebisa mungkin bila perusahaan dalam keadaan kesulitan opsi lain dipertimbangkan dan tidak buru-buru mengambil opsi pemutusan hubungan kerja.

"PHK itu tentu harus jadi jalan terakhir, kita harap benar-benar itu jalan terakhir. Kita terus melakukan dialog dengan pengusaha dan pekerja," tegas Ida ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2024).

Sementara itu, dalam data Kementerian Ketenagakerjaan per 31 Juli 2024 sebanyak 42.863 orang jadi korban PHK. Jumlah itu banyak didominasi industri pengolahan seperti tekstil, garmen dan alas kaki dengan jumlah 22.356 orang yang kehilangan pekerjaan.

Ida memaparkan banyak sekali faktor yang melemahkan industri tekstil. Misalnya saja melemahkan ekonomi global yang membuat industri-industri orientasi ekspor kekurangan pesanan.

"Ya tentu kondisi ini kan banyak perusahaan mereka ekspor, karena kondisi ekonomi global tak baik-baik saja jadi berkurang pesanan," sebut Ida ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2024).

Ida juga mengatakan banyak perubahan gaya belanja yang muncul saat ini yang tidak bisa diimbangi oleh industri. Lebih lanjut, industri tekstil juga menurutnya banyak yang belum melakukan penyesuaian teknologi terkini yang lebih efisien.

Dia juga menyinggung masalah serbuan produk ekspor. Menurutnya, pasar domestik yang besar seharusnya bisa menjadi peluang. Gerakan beli produk lokal dan mengurangi produk impor menurutnya harus digalakkan di tengah masyarakat.

"Kita berharap dengan kebijakan yang akan dilakukan kita bisa Indonesia pasar domestiknya bisa jadi peluang. Kita harap produk impor bisa dikurangi dan memasifkan produk dalam negeri," sebut Ida.

(hal/fdl)

Sentimen: negatif (99.6%)