Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Moskow, Oslo
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Dmitry Medvedev
Angkatan Laut Rusia Latihan Serangan Nuklir, Targetkan NATO
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia dilaporkan telah melatih angkatan lautnya untuk menyerang sasaran NATO di Eropa. Menurut sebuah laporan baru, pasukan Moskow menggunakan rudal berkemampuan nuklir sebagai persiapan untuk kemungkinan konflik dengan aliansi tersebut.
Berkas-berkas dari tahun 2008 hingga 2014 dilaporkan oleh Financial Times (FT). Terdapat daftar sasaran NATO di seluruh benua yang ditargetkan Rusia akan diserang, dengan menggunakan hulu ledak konvensional maupun senjata nuklir taktis.
"Armada Baltik Rusia akan menargetkan lokasi-lokasi yang sebagian besar berada di Norwegia dan Jerman, termasuk pangkalan angkatan laut besar Oslo di Bergen," demikian laporan surat kabar tersebut, seperti dikutip Newsweek, Rabu (14/8/2024).
Dilaporkan pula bahwa salah satu sasaran yang ditetapkan untuk Armada Utara Moskow adalah galangan kapal selam di Inggris barat laut. Menurut FT, dokumen-dokumen tersebut didapat dari sumber-sumber Barat, meski diklaim peta sasaran tersebut "untuk tujuan presentasi dan bukan untuk keperluan operasional".
Laporan tersebut juga menunjukkan Rusia telah mempraktikkan penyebaran senjata nuklir taktis sejak awal dalam potensi perang dengan kekuatan dunia besar lainnya. Senjata nuklir taktis kurang merusak daripada senjata nuklir strategis dengan hulu ledak yang lebih besar, tetapi masih sangat kuat dalam menghancurkan target yang lebih kecil di medan perang.
"Arsip rahasia Rusia dilaporkan menggambarkan angkatan laut mampu meluncurkan serangan mendadak dan pendahuluan serta serangan rudal besar-besaran. Sementara pejabat militer Moskow menggarisbawahi manfaat serangan nuklir tahap awal," muat laman tersebut lagi.
Para analis menyebut serangan ini akan menempatkan aset NATO yang tersebar di seluruh benua dalam bahaya segera selama konflik dengan Rusia. Senjata nuklir akan menjadi kunci peperangan.
"Mereka ingin ketakutan akan penggunaan senjata nuklir Rusia menjadi kunci ajaib yang membuka persetujuan Barat," kata mantan pejabat NATO William Alberqu.
Sebenarnya dokumen tersebut berasal dari sebelum perang Rusia ke Ukraina. Tetapi laporan ini membawa diskusi seputar senjata nuklir kembali ke permukaan.
"Ide konflik nuklir, yang dulunya tidak terpikirkan, telah menjadi subjek perdebatan," kata Sekretaris Jenderal PBB António Guterres beberapa bulan setelah pasukan Moskow membanjiri Ukraina.
Perlu diketahui pejabat terkemuka Rusia seperti mantan Presiden Dmitry Medvedev dan komentator televisi pemerintah Rusia, sering menyinggung atau secara langsung merujuk pada prospek perang nuklir. Beberapa pembawa acara dan tamu media pemerintah telah menyarankan Moskow untuk melancarkan serangan nuklir ke negara-negara seperti AS dan Inggris, yang mendukung upaya perang Kyiv.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan awal tahun ini bahwa ia tidak akan mengesampingkan kemungkinan mengadaptasi doktrin nuklir Rusia. Pernyataannya memetakan keadaan di mana Moskow akan menggunakan senjata nuklir.
Pemimpin Kremlin itu menggambarkan negara-negara Eropa yang mendukung Ukraina sebagai "kurang lebih tidak berdaya". Beberapa hari sebelumnya, Putin mengatakan negara-negara NATO Eropa yang lebih kecil dan "padat penduduknya" yang memberikan dukungan kepada Kyiv "harus menyadari apa yang mereka mainkan".
(sef/sef)
Sentimen: negatif (96.8%)