Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Tesla
Kab/Kota: Wuhan
Kasus: Kemacetan
Tokoh Terkait
Taksi Otonom Bikin Kekacauan di China, Kenapa?
Detik.com Jenis Media: Tekno
Taksi otonom tanpa pengemudi mulai merebak di China. Namun selain membuat warga terpikat karena kecanggihannya, ratusan robotaxi itu rupanya menyebabkan kekacauan di kota Wuhan.
Armada kendaraan otonom yang dibuat raksasa teknologi China, Baidu, memicu kemacetan lalu lintas karena mengemudi terlalu hati-hati, membuat warga kota frustrasi. Hal serupa dalam skala lebih kecil juga sudah terjadi di Amerika Serikat sehingga teknologi otonom ini dinilai belum matang atau mungkin pengemudi manusia yang sembarangan.
Saat ini, layanan Baidu belum tersedia di seluruh kota di China. Namun bahkan dalam uji coba terbatas ini, kendaraannya mengalami kesulitan beradaptasi dengan budaya mengemudi di negara itu yang sering kali melanggar peraturan lalu lintas.
Dikutip detikINET dari Futurism, Baidu telah mengerahkan lebih dari 500 robotaxi listrik di Wuhan, kira-kira setengah dari yang direncanakan perusahaan untuk dikerahkan pada akhir tahun dengan merek Apollo Go.
Meskipun armada tersebut hanya sebagian kecil dari jumlah taksi di kota tersebut, para pengemudi manusia yang adalah pekerja lepas khawatir mereka bisa kehilangan pekerjaan karena sektor teknologi terus mendorong kendaraan otonom.
"Sangat menyenangkan menyaksikan robotaxi jadi kenyataan, namun tidak jelas bagaimana pengemudi taksi akan menghadapi tantangan tersebut, dan bagaimana pemerintah akan mencapai keseimbangan antara terobosan teknologi dan kondisi pasar tenaga kerja yang lemah," tulis ekonom Pinpoint Asset Management Zhiwei Zhang.
Baidu agresif dalam peluncuran layanan robotaxi-nya dengan memberikan diskon besar-besaran. Strategi itu dikhawatirkan para ahli dapat membuat layanan tersebut tidak layak secara komersial.
Singkatnya, apakah pendekatan tersebut akan membuahkan hasil masih harus dilihat. Bukan hanya Baidu yang berjuang mengintegrasikan taksi tanpa pengemudi di lingkungan perkotaan yang sibuk, perusahaan Amerika termasuk Waymo milik Alphabet dan Cruise milik General Motors mengalami persoalan yang sama.
Apakah Tesla milik Elon Musk dapat masuk dan mengubah situasi masih harus dilihat. Musk baru-baru ini mengumumkan bahwa Tesla akan meluncurkan robotaxi akhir tahun 2024 ini.
(fyk/fyk)
Sentimen: negatif (100%)