Sentimen
Positif (99%)
11 Agu 2024 : 09.18
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Kab/Kota: Penjaringan, Kembangan, Kembangan Utara

Partai Terkait

Optimisme Anies di Tengah Sinyal PKS Tarik Dukungan untuk Pilkada Jakarta... Megapolitan 11 Agustus 2024

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

11 Agu 2024 : 09.18
Optimisme Anies di Tengah Sinyal PKS Tarik Dukungan untuk Pilkada Jakarta... Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Anies Baswedan masih menunjukkan optimisme terkait Pilkada Jakarta 2024 meski Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belakangan memperlihatkan sinyal mencabut dukungan untuk dirinya.  Seperti diketahui, sejak Juni 2024 lalu, PKS mengumumkan akan mengusung Anies dan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta. Namun, beberapa hari terakhir, partai pimpinan Ahmad Syaikhu itu menunjukkan gelagat bakal bermanuver. Berembus isu PKS akan merapat ke Koalisi Indonesia Maju dan ikut mengusung Ridwan Kamil pada Pilkada Jakarta. Menanggapi kabar itu, Anies semula menyatakan bahwa belum ada perubahan sikap partai politik terkait pilkada.  Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu pun mengaku akan memperjuangkan aspirasi warga Jakarta andai kembali maju di pilkada dan terpilih kembali sebagai gubernur. “Saya siap memperjuangkan warga Jakarta. Biarkan prosesnya berjalan ya, karena sampai saat ini belum ada yang berubah (terkait keputusan politik),” ujar Anies saat blusukan ke Kampung Elektro, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (8/8/2024). Teranyar, Wakil Sekretaris Jenderal PKS Zainudin Paru terang-terangan mengatakan, niatan partainya untuk mengusung Anies-Sohibul sudah berada di titik nadir. Zainudin tak menampik bahwa PKS kemungkinan besar mencabut dukungan untuk Anies karena kekurangan jumlah kursi untuk mengusung calon gubernur dan wakil gubernur sendiri. “Karena baru dapat SK (surat keputusan) usungan dari PKS, Anies dan Sohibul Iman (Aman) kemungkinan gagal jadi cagub/cawagub di Pilkada Jakarta,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Jumat (9/8/2024). Oleh PKS, Anies dianggap gagal menggandeng partai lain untuk berkoalisi sebagai syarat memenuhi ambang batas pencalonan gubernur dan wakil gubernur Jakarta. “Kami memberikan tenggat waktu hingga 4 Agustus kepada Anies untuk mendapatkan partai koalisi dan menggenapkan sisa empat kursi sebagai syarat pencalonan, tetapi sudah lewat,” sambung dia. Oleh karena tak ada partai koalisi yang bisa dirangkul untuk mengusung Anies-Sohibul, lanjut Zainudin, PKS akan mengumumkan sikapnya terkait Pilkada Jakarta dalam waktu dekat. Ia juga berterima kasih kepada Anies karena telah membangun Jakarta selama menjabat sebagai gubernur periode 2017-2022. “Kemungkinan dalam waktu satu dua hari ke depan sudah ada kepastian calon gubernur yang akan diusung oleh PKS. Kami juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas kebersamaan Pak Anies dan PKS selama ini dalam memimpin dan membangun Jakarta,” imbuh dia. Diketahui, untuk mengusung calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Jakarta 2024, PKS harus berkoalisi dengan partai lainnya. Sebab, pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2024, PKS hanya berpotensi mengantongi 18 kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta. Sementara, untuk mengusung calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Jakarta, butuh sedikitnya 22 kursi DPRD. Merujuk pada Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada, kepala daerah diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik dengan perolehan paling sedikit 20 persen kursi dari jumlah total kursi DPRD atau 25 persen dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilu anggota DPRD di daerah yang bersangkutan. Menanggapi pernyataan Zainudin, Anies mengaku belum mendengar pengumuman resmi mengenai perubahan sikap PKS. "Alhamdulilah, secara resmi kami belum mendengar apa-apa," ungkap Anies di sela blusukan di kawasan Taman Kota, Kembangan Utara, Jakarta Barat, Jumat (9/8/2024). Meski demikian, Anies tak membantah bahwa dirinya sudah mendengar desas-desus tersebut. Namun, Anies menganggap kabar itu sebagai angin lalu. "Kalau kabar-kabar angin itu banyak sekali ya. Spekulasi juga banyak sekali. Makanya kita ikuti sikap resmi saja, karena itulah yang menjadi rujukan kita," kata dia. Lebih lanjut, Anies menerangkan, dirinya tak hanya menjalin komunikasi dengan PKS. Ia mengaku menjalin komunikasi dengan banyak partai terkait Pilkada Jakarta, termasuk PDI Perjuangan. "Kita komunikasi dengan semua. Dengan PDI-P ada komunikasi, dengan partai-partai yang lain ada komunikasi. Terus kita jaga komunikasinya," kata Anies saat ditemui di Jakarta International Stadium (JIS), Sabtu (10/8/2024). Anies menyampaikan, dirinya ingin aspirasi warga Jakarta dapat tersalurkan oleh partai. Ia tak mau Pilkada Jakarta 2024 hanya diatur oleh segelintir orang yang punya kepentingan. "Jadi ini yang saya berkali-kali tegaskan, ini hari-hari di mana banyak harus memutuskan antara menyuarakan aspirasi rakyat atau menaati kemauan satu-dua orang. Ini yang sekarang sedang terjadi," jelas Anies. "Nah, saya melihat ini demokrasi kita. Mari kita jaga demokrasi kita," lanjut dia. Di lain sisi, Anies juga tak mempermasalahkan jika PKS menjalin komunikasi dengan KIM yang berencana mengusung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta. Menurutnya, setiap peserta politik berhak menjalin hubungan. Ia pun mengaku akan menghormati apa pun keputusan yang diambil PKS terkait Pilkada Jakarta ke depan. "Pokoknya kita hormati proses yang ada di setiap partai. Saya akan menghormati putusan yang akan datang, sebagaimana saya menghormati putusan yang kemarin," imbuh dia. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (99.4%)