Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Solo, Banyuwangi
Tokoh Terkait
Pawang Hujan Banyuwangi Klaim Ditugaskan PUPR Jaga Cuaca IKN, Kominfo: Hoaks
Detik.com Jenis Media: Ekonomi
Seorang pawang hujan dari Banyuwangi, Jawa Timur, bernama KRT Ilham Triadi Nagoro mengaku ditugaskan pemerintah untuk menghalau hujan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Seperti diketahui, curah hujan yang tinggi memang dikeluhkan menjadi hambatan utama dalam pembangunan infrastruktur dasar di Kota Nusantara.
Dikutip dari detikJatim, Ilham mengklaim berhasil menghalau hujan di IKN selama 12 hari bekerja di sana. Ilham selama ini merupakan perawat pusaka di Keraton Solo yang juga menjabat sebagai Kurator Pusaka di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi. Banyak pihak bilang Ilham memang dikenal lihai dalam merekayasa cuaca.
"Alhamdulillah setelah 12 hari saya di sini, itu nggak pernah hujan, tapi cenderung panas malah akhirnya disentil pekerja proyek agar dibiarkan hujan dan biar nggak berdebu," kata Ilham kepada detikJatim, Rabu (31/7/2024) yang lalu.
Pawang hujan yang satu ini mengaku mendapat penugasan khusus selama 22 hari oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Menurutnya, permintaan itu disampaikan langsung oleh Basuki saat ada acara di Banyuwangi dan kebetulan bertemu dengannya.
"Penugasan khusus selama 22 hari atau bisa diperpanjang tergantung situasi. Atas permintaan Menteri PUPR Pak Basuki saat ke Banyuwangi hadir di even BEC lalu. Tiga hari kemudian ditindaklanjuti oleh Dirjen Perumahan lewat stafnya telepon agar saya secepatnya berangkat ke IKN. Rabu- Kamis intens telepon saya, Jumat pagi berangkat," imbuh Ilham.
Kominfo Sebut Pawang Hujan Hoaks
Namun, cerita Ilham disebut tidak benar. Direktur Jendral Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Usman Kansong melabeli cerita Ilham sebagai bentuk hoaks.
Soal curah hujan yang menurun di IKN, Usman bilang pemerintah melakukan rekayasa cuaca ilmiah untuk mewujudkannya. Menurutnya, tidak pernah ada satupun perintah ataupun permintaan dari pemerintah kepada pawang hujan manapun.
"Jadi memang dipersiapkan ya rekayasa cuaca. Ingin kami sampaikan tidak benar ya ada perintah dari satu pawang hujan katanya begitu dari Banyuwangi. Itu hoaks ya! Kita menggunakan ilmiah. Ilmu pengetahuan dan teknologi untuk rekayasa cuaca," sebut Usman dalam diskusi virtual yang diadakan Trijaya FM, Sabtu (10/8/2024).
"Tidak benar bahwa ada perintah atau permintaan, atau order dari PUPR atau dari pemerintah kepada si pawang hujan untuk rekayasa cuaca, itu tidak benar," tegasnya lagi.
Dikutip dari Antara, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ditugaskan melakukan modifikasi cuaca menjelang pelaksanaan upacara kemerdekaan 17 Agustus 2024 di IKN. Modifikasi cuaca dilakukan sejak 4 Juli 2024 hingga saat ini guna mengurangi curah hujan di IKN.
"Saat ini BMKG sedang melakukan modifikasi cuaca di IKN," ujar Pelaksana Tugas Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto.
Di sisi lain, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membenarkan pemerintah melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk mengurangi curah hujan di IKN bekerja sama dengan BMKG. Dia menjamin cuaca ekstrem hingga banjir tidak akan mengganggu rapat kabinet hingga upacara kemerdekaan di IKN.
Menurut Basuki kegiatan OMC dapat mencegah turun hujan karena dapat menghalau awan potensi turun hujan. Basuki bilang awan potensi hujan tersebut nantinya akan dibawa ke daerah lain.
"OMC, itu water management. OMC itu termasuk dalam komponen water management," kata Basuki saat ditemui di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat (9/8/2024).
"Jadi kalau masuk musim hujan itu untuk mengurangi volume bendungan, dikosongkan, tapi sebelum musim kemarau, kita bikin OMC untuk mengisi bendungan, termasuk untuk menghalau awan ini. Dengan OMC ini dapat mencegah hujan," jelasnya lebih lanjut.
(hal/ara)Sentimen: negatif (99.8%)