Sentimen
Positif (99%)
8 Agu 2024 : 16.34
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Toyota

Kab/Kota: Surabaya

Muncul Harapan Insentif Mobil Hybrid di Era Pemerintahan Baru

Detik.com Detik.com Jenis Media: Otomotif

8 Agu 2024 : 16.34
Jakarta -

Toyota menjadi produsen yang paling banyak menawarkan jajaran mobil elektrifikasi jenis hybrid di Indonesia. Untuk itu, Toyota juga berharap adanya insentif agar bisa mendorong penjualan mobil hybrid yang turut berkontribusi mengurangi emisi. Asa itu masih ada ketika nantinya pelantikan Presiden Indonesia terpilih Prabowo Subianto.

"Ya mudah-mudahan," ujar Vice President Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam belum lama ini.

Sayangnya, insentif yang dinantikan para produsen mobil hybrid dipastikan tidak ada untuk saat ini. Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan tidak akan mengubah atau menambah kebijakan insentif untuk industri otomotif.

Sebab, dengan kebijakan insentif fiskal yang ada saat ini seperti untuk mobil listrik atau electric vehicle (EV), penjualan mobil disebut masih bagus. Penjualan mobil hybrid pun dianggap lebih baik dibanding mobil listrik.

Konsumsi bahan bakar Yaris Cross Hybrid Jakarta-surabaya melalui jalur pantura 31,2 km/liter. Foto: dok.detikOto/detik.com

Menurutnya, mobil hybrid tanpa diberikan insentif angka penjualannya sudah bagus. Bahkan, kata Airlangga, penjualan mobil hybrid dua kali lipat lebih banyak dibanding mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV).

"Kalau kita lihat penjualan mobil hybrid itu hampir 2 kali daripada BEV. Jadi sebetulnya produk hybrid itu sudah berjalan dengan mekanisme yang ada sekarang," ujar Airlangga.

Lebih lanjut, pemerintah lebih memilih menggenjot industri kendaraan listrik.

"Tentu kita mendorong bahwa electric vehicle ini yang harus kita dorong lebih cepat lagi. Kemarin dari pameran otomotif hasilnya relatif bagus untuk mendorong penjualan," ujarnya.

Meski begitu, harapan akan insentif masih ada. Tak menutup kemungkinan kebijakan insentif pada kendaraan elektrifikasi di Indonesia bisa berubah di era pemerintahan baru.

"Sebagai perusahaan yang berkomitmen untuk mendukung perkembangan industri otomotif Indonesia, Toyota menghormati keputusan pemerintah dan terus berkomunikasi secara konstruktif dengan pihak berwenang terkait kebijakan maupun regulasi yang ada. Tentu regulasi sifatnya dinamis tergantung situasi dan kondisi terbaru," kata Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy.

Menurutnya, komposisi kendaraan elektrifikasi secara total yang terdiri dari mobil hybrid, plug-in hybrid dan mobil listrik masih di bawah 10 persen dari total penjualan kendaraan di Indonesia. Hal ini menunjukkan banyaknya ruang perkembangan penetrasi kendaraan berteknologi elektrifikasi ke masyarakat, salah satunya mobil hybrid.

"Ketersediaan ragam teknologi elektrifikasi yang tersedia rasanya akan bisa membantu mengakselerasi perkembangan dan adopsinya di Indonesia, memungkinkan kontribusi pengurangan emisi lebih besar. Jadi, melihat opportunity yang ada saat ini kami berharap pemerintah dapat mendukung semua teknologi yang berkontribusi pada pengurangan emisi untuk mencapai netralitas karbon," ucap Anton.


(lth/dry)

Sentimen: positif (99.7%)