Sentimen
Positif (96%)
9 Agu 2024 : 10.34
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak, Pilkada 2017

Ridwan Kamil Pastikan Wakilnya di Pilkada Jakarta Bukan Kader Golkar, Chemistry Dibangun Belakangan

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

9 Agu 2024 : 10.34

PIKIRAN RAKYAT - Ridwan Kamil memastikan wakil calon gubernurnya di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 bukan berasal dari Partai Golkar. Pernyataan ini disampaikan Ridwan Kamil untuk menepis isu yang menyebut Jusuf Hamka akan menjadi pasangannya.

"Wakilnya pasti bukan Golkar. Makanya Pak Jusuf Hamka yang tadinya (maju Pilkada Jakarta) kalau saya enggak, beliau masuk, sekarang agak berubah. Izin (dari Airlangga) sayanya ke Jakarta dan gak mungkin Golkar (dipasangkan dengan) Golkar," kata Ridwan Kamil di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Kamis malam.

Tidak ingin pilih-pilih, Ridwan Kamil mengaku tidak punya kriteria khusus soal calon pasangannya. Dia yakin bisa membangun chemistry dengan siapa pun yang disepakati oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Saya itu mencintai setelah menikahi, siapa pun yang tadi dijodohkan poinnya itu oleh koalisi kepada saya. Saya mah sudah teruji terbukti insya Allah pasti harmonis," ujarnya.

Berharap Tak Lawan Kotak Kosong

Muncul wacana kotak kosong di Pilkada Jakarta lantaran bakal ada beberapa partai besar yang merapat ke KIM, Ridwan Kamil mengaku ingin bersaing secara sehat.

"Kalau mau kotak kosong debat sama siapa? Terus gimana mau meng-counter-nya? Susah! Idealnya kalau bisa jangan dengan kotak kosong," kata pria yang akbrab disapa Kang Emil itu.

Mantan Gubernur Jawa Barat itu ingin warga Jakarta menguji visi, misi, dan argumen beberapa calon pemimpinnya secara langsung untuk memilih yang terbaik.

"Ada kotak kosong mekanisme demokrasi. Kalau tanya ke saya, saya enggak suka," ujarnya.

Kotak Kosong di Pilkada Jakarta

Pengamat politik Hendri Satrio sekaligus pendiri lembaga survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) menilai, KIM plus secara terbuka memberikan sinyal tidak mau Anies Baswedan kembali maju di Jakarta.

"Kalau Anies tidak maju karena sudah diblok sama partai KIM, Ridwan Kamil bisa melawan kotak kosong," kata Hendri dalam keterangan resminya.

Seandainya PDI Perjuangan dan PKS satu suara mendukung Anies, Hendri menyebut, koalisi ini sangat mungkin menjadi penghalang kemenangan Ridwan Kamil. Namun, dua partai yang berseberangan di Pilkada 2017 dan Pilpres 2024 ini dianggap sulit menyamakan ideologi.

Untuk itu, Hendri menyarankan agar pendukung Anies meniru aksi relawan Pro Jokowi (Projo) yang mendesak PDIP untuk mendukung Jokowi di Pilpres 2014.

"Kalau ini pendukung Anies bisa provokasi PDIP dan PKS," ucapnya.

Diketahui, ada beberapa partai besar yang akan bergabung dengan KIM mendukung Ridwan Kamil di Jakarta. Partai yang disebut-sebut akan bergabung adalah PKS, PKB, dan NasDem.***

Sentimen: positif (96.9%)