Sentimen
Negatif (78%)
6 Agu 2024 : 20.21
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Surabaya

Kasus: Kemacetan

Perkara Iuran Keamanan, Wakil Wali Kota Surabya Pertemukan Lagi Semua Pihak Surabaya 6 Agustus 2024

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

6 Agu 2024 : 20.21
Perkara Iuran Keamanan, Wakil Wali Kota Surabaya Pertemukan Lagi Semua Pihak Tim Redaksi KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, mempertemukan pihak sekolah Petra dan kelurahan di Ruang Sidang Wali Kota, Selasa (6/8/2024). Pertemuan ini dilakukan usai kericuhan kenaikan iuran keamanan. Berdasarkan pantauan Kompas.com, pihak RT 4, 5, serta 7 tidak hadir dalam pertemuan itu tetapi diwakili kelurahan. Sedangkan, sekolah Petra tetap diwakili para pengurus. Dalam pertemuan itu, Armuji hanya membahas terkait usainya permasalahan antara sekolah dan warga. Dengan demikian, acara yang digelar pukul 10.00 WIB tersebut hanya berlangsung sekitar 1 jam. "Kita sampaikan karena kemarin banyak melibatkan kepolisian, polsek, DPRD, kelurahan, Petra maupun RW. Persoalan sudah selesai kemarin," kata Armuji, dalam rapat pertemuan. Armuji mengatakan, permasalahan tersebut bisa terselesaikan dengan cara mediasi di salah satu rumah ketua RW, Senin (5/8/2024). Dia berharap semua pihak bisa menerima keputusan itu. "Hal-hal sempat viral sudah selesai dan Wali Kota (Eri Cahyadi) sudah memediasi dan sudah saling menerima. Bisa dilihat kemarin Pak Wali Kota memediasi (kedua pihak)," ujarnya. "Ada kesalahpahaman itu yang perlu dipahamkan agar semua sama-sama happy ending. Mereka sama-sama mengakui apabila sama. Dan mereka diketemukan untuk mencari titik temu," tambahnya. Armuji tidak mengetahui alasan ketiga RW yang sempat berseteru dengan pihak sekolah, tidak datang. Namun, dia tak mempermasalahkan karena diwakilkan kelurahan. "Tadi (tiga RW) diwakili lurahnya gitu, diwakili lurahnya, lurah Menur Pumpungan, sudah ya," ucapnya. Sedangkan, para tamu yang menghadiri tersebut menyempatkan untuk bersalaman satu sama lain. Selanjutnya, mereka langsung meninggalkan lokasi pertemuan di ruang sidang wali kota. Sementara itu, Wadir Sarpras Petra Robertus Pranata mengucapkan terima kasih kepada semua pihak karena turun membantu menyelesaikan kasus iuran keamanan tersebut. "Kami dari Petra mengucapkan terima kasih, luar biasa puji Tuhan, akhirnya kita ketemu (solusinya), diskusinya juga baik ya jadi ada usulan," kata Robertus. Selanjutnya, sekolah Petra tidak lagi membayarkan iuran kepada bendahara keamanan. Mereka akan fokus mengurusi kemacetan dan perbaikan perumahan. "Tidak ada (iuran), nanti kami melakukan CSR (corporate social responsibility)," jelasnya. Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi telah mempertemukan sekolah Petra dengan pihak RW. Hal tersebut buntut dari ramainya kericuhan karena kenaikan iuran dari Rp32 juta jadi Rp35 juta. "Kami sudah bertemu dengan RW sekaligus perwakilan Petra, alhamdulillah pertemuan tadi gayeng, guyon (bercanda)," kata Eri, usai melakukan pertemuan dengan semua pihak, Senin (5/8/2024). Eri mengatakan, dalam perbincangan yang berjalan kurang lebih satu jam tersebut, akhirnya menemukan titik temu. Pihak RW memutuskan agar Petra mengurus sendiri wilayahnya. "Pertemuan tadi itu terbuka semuanya, ditarik kesimpulan RW enggak mau ada fitnah. Jadi yang dulu uangnya (iuran) dititipkan ke RW, sekarang tidak dititpkan, langsung dipegang Petra," jelasnya. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (78%)