Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kab/Kota: Paris, Yerusalem
Kasus: pembunuhan, kekerasan seksual
Tokoh Terkait
Yoav Gallant
Ismail Haniyeh
Rekam Jejak Yahya Sinwar Pemimpin Baru Politik Hamas, Otak Serangan 7 Oktober 2023?
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Internasional
PIKIRAN RAKYAT - Yahya Sinwar resmi menjadi pemimpin Hamas berikutnya, menggantikan Ismail Haniyeh, yang terbunuh dalam dugaan serangan Israel di Teheran pada 31 Juli 2024 lalu.
Yahya Sinwar diyakini Israel Penjajah sebagai otak di balik serangan 7 Oktober 202, serangan mematikan terhadap wilayah mereka. Benarkah demikian?
Pengumuman Hamas atas pimpinan baru ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, terutama dengan janji Iran membalas dendam terhadap Israel atas pembunuhan Haniyeh di wilayahnya.
“Kami mengirimkan pesan kuat kepada pendudukan bahwa Hamas melanjutkan jalur perlawanannya," kata seorang pemimpin senior Hamas, menegaskan kini satu-satunya jalur negosiasi adalah lewat medang perang.
Pertapa berusia 61 tahun itu dikenal di kalangan Hamas sebagai seorang ahli keamanan yang mahaunggul. Seorang anggota Hamas, Abu Abdallah menguraikan pengalamannya Bersama Sinwar.
Ia menghabiskan waktu bertahun-tahun Bersama Sinwar di penjara-penjara Israel.
“Dia mengambil keputusan dengan sangat tenang, namun keras kepala ketika harus membela kepentingan Hamas,” kata Abu Abdallah kepada AFP, tahun 2017 silam, setelah ia terpilih sebagai pemimpin Hamas di Gaza.
Sinwar juga kerap dijuluki sebagai tukang jagal Khan Younis. Merupakan pemimpin Hamas di Gaza yang sudah masuk dalam daftar sasaran Israel sejak lama. Setelah pengumuman tersebut, dia kini jadi target nomor satu IOF.
Kendati belum terbukti, Yahya Sinwar sempat hendak ditangkap oleh The International Criminal Court (ICC), Bersama mendiang Ismail Haniyeh, dan Mohammed Diab Ibrahim Al-Masri.
Dia diyakini Majelis Internasional telah merencanakan serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, sehingga bertanggung jawab atas kejahatan termasuk pemusnahan dan pembunuhan.
Tuduhan lainnya termasuk penyanderaan, penyiksaan, pemerkosaan, tindakan kekerasan seksual lainnya dan perlakuan kejam sebagai kejahatan perang.
Rekam Jejak Yahya Sinwar: Kehidupan Awal dan Gerakan HamasLahir di kamp pengungsi Khan Younis di Gaza selatan, Sinwar bergabung dengan Hamas ketika Sheikh Ahmad Yassin mendirikan kelompok tersebut pada waktu intifada Palestina pertama, tahun 1987.
Sinwar membentuk aparat keamanan internal kelompok tersebut pada tahun berikutnya. Ia kemudian mengepalai unit intelijen dengan tugas mengusir dan menghukum warga Palestina yang dituduh memberikan informasi kepada Israel. Pembunuhan terkadang tak segan dilakukan bagi 'pengkhianat'.
Menurut transkrip interogasi dengan petugas keamanan yang diterbitkan di media Israel, Sinwar mengaku pernah mencekik seorang tersangka pengkhianat dengan syal keffiyeh di pemakaman Khan Younis.
Lulusan Universitas Islam di Gaza itu belajar bahasa Ibrani dengan sempurna selama 23 tahun di penjara Israel. Ia bahkan memiliki pemahaman mendalam tentang budaya dan masyarakat Israel.
Dia menjalani empat hukuman seumur hidup atas pembunuhan dua tentara Israel ketika dia menjadi orang paling senior dari 1.027 warga Palestina yang dibebaskan sebagai ganti tentara Israel Gilad Shalit tahun 2011 silam.
Sinwar kemudian menjadi komandan senior di Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer Hamas, sebelum akhirnya menjadi pimpinan tertinggi gerakan tersebut.
Meskipun pendahulunya, Ismail Haniyeh, telah mendorong upaya Hamas untuk menampilkan wajah bersahabat dan moderat kepada dunia, Sinwar memilih unjuk gigi dengan cara yang lebih kejam.
Impikan Negara Tunggal Palestina BersatuSinwar memimpikan sebuah negara Palestina tunggal yang menyatukan Jalur Gaza, Tepi Barat yang diduduki Israel dan dipimpin partai Fatah pimpinan Mahmud Abbas, serta Yerusalem timur yang dicaplok bangsa penjajah.
Menurut Dewan Hubungan Luar Negeri AS, Sinwar telah berkomitmen untuk menghukum siapa pun yang menghalangi rekonsiliasi dengan Fatah, gerakan politik saingan Hamas yang terlibat dalam pertikaian antar faksi setelah pemilu tahun 2006.
Upaya untuk mewujudkan hal tersebut masih sulit dicapai, namun pembebasan tahanan yang dihasilkan dari perjanjian gencatan senjata singkat bersama Israel bulan November 2023, telah membuat popularitas Hamas melonjak di Tepi Barat.
"Sinwar sudah pernah menempuh jalur radikal dalam perencanaan militer dan pragmatis dalam politik," kata Leila Seurat dari Pusat Penelitian dan Studi Politik Arab (CAREP) di Paris.
“Dia (kini) tidak menganjurkan kekerasan demi kekerasan, tapi (lebih memilih) untuk melakukan negosiasi dengan Israel," katanya lagi, mengisyaratkan perubahan sikap dari Sinwar.
Pemimpin Hamas ini dimasukkan ke dalam daftar “teroris internasional” paling dicari AS pada 2015 silam. Sumber keamanan di luar Gaza mengatakan bahwa Sinwar berlindung dari bom Israel di bawah jaringan terowongan yang dibangun kelompok.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant sudah bersumpah pada bulan November lalu, untuk menemukan dan melenyapkan Sinwar, hingga mendesak warga Gaza untuk menyerahkan Sinwar. “Jika Anda menghubungi dia sebelum kami, itu akan mempersingkat Waktu perang," ujarnya. ***
Sentimen: negatif (100%)