FAJAR.CO.ID, SULBAR -- Pemilihan Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) 2017 mencatat rivalitas politik antara Suhardi Duka dan Salim S. Mengga.

Keduanya saat itu maju sebagai calon Gubernur Sulbar dengan pasangan masing-masing.

Suhardi Duka, mantan Bupati Mamuju, berpasangan dengan mantan Bupati Majene, Kalma Katta. Pasangan ini didukung oleh Partai Demokrat, Partai Hanura, dan Partai Keadilan Sejahtera.

Di sisi lain, Salim S. Mengga menggandeng pengusaha Hasanuddin Mashud dengan dukungan dari Partai Golkar.

Namun, dalam Pemilihan Umum Gubernur Sulawesi Barat 2017, pasangan Ali Baal Masdar dan Enny Anggraeni Anwar.

Pasangan Ali Baal Masdar dan Enny Anggraeni Anwar mendapatkan dukungan dari Partai Gerindra, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Selain itu, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, unggul di atas kedua rival tersebut.

Ali Baal dan Enny Anggraeni meraih 244.763 suara, sementara Suhardi Duka - Kalma Katta memperoleh 240.010 suara, dan Salim S. Mengga - Hasanuddin Mashud meraih 146.774 suara.

Rivalitas antara Suhardi Duka dan Salim S. Mengga pada 2017 menunjukkan dinamika politik yang signifikan di Sulbar.

Kini, menjelang Pilkada serentak 2024, keduanya berpasangan.

Belum lama ini, Suhardi Duka mengungkapkan bahwa ia dan Salim S. Mengga sepakat untuk berpasangan setelah melakukan diskusi selama kurang lebih sepekan.

"Kami berdiskusi dengan Pak Jenderal (Salim S. Mengga) tentang bagaimana kita melihat Sulawesi Barat. Kami memiliki pandangan yang sama bahwa kita harus peduli terhadap Sulawesi Barat. Pedulinya itu kita kembali ke daerah," tegas Suhardi Duka dalam konferensi pers.