Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak, CFD, Pilkada 2017
Tokoh Terkait
KIM Plus Disebut Kutukan Baginya, Begini Respons Anies Baswedan
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Isu pembentukan KIM Plus dapat jegal Langkah Anies Baswedan menuju Pilkada DKI Jakarta kian menguat.
Pasalnya jika partai pengusung, seperti PKS hingga NasDem masuk koalisi besar tersebut, tiket Anies untuk kembali melenggang menjadi Gubernur Jakarta dapat terancam.
Terkait rumor yang memberi momok bagi rencananya di Pilkada 2024, Anies Baswedan memberi tanggapan.
Hematnya dalam sebuah pesta demokrasi, tak ada yang lebih penting dari aspirasi masyarakat itu sendiri.
"Pokoknya buat saya sih mengalir saja, toh ini tentang warga Jakarta, aspirasi warga Jakarta," ujar Anies di Kawasan CFD Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu lalu, 4 Agustus 2024.
Di sisi lain, mengingat aspirasi masyarakat adalah poin penting bagi kesuksesan dalam Pemilu, partai politik pun dituntut peka merespons 'pesanan' tersebut.
"Cek saja sama DPW-DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) semua partai, apa aspirasinya. Itu mencerminkan aspirasi mereka," ucap Anies.
Elektabilitas MoncerElektabilitasnya moncer di Pilkada DKI Jakarta 2024, Anies Baswedan beri tanggapan. Lembaga Indikator Politik Indonesia sebelumnya merilis hasil survei tingkat keterpilihan sejumlah kandidat dalam pemilihan kepala daerah.
Di DKI Jakarta, nama Anies Baswedan muncul sebagai kandidat favorit yang mengantongi elektabilitas terbanyak.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menyampaikan Anies Baswedan unggul telak dengan skor 39,7 persen dalam simulasi top of mind (terbuka).
Terkait hal ini, Anies Baswedan memberi respons. Mantan Menteri Pendidikan itu membaca tingginya tingkat elektabilitas dipengaruhi oleh kebutuhan masyarakat.
Jika mengulas janji politiknya di Pilkada 2017, Anies mengusung misi yang salah satunya berambisi ingin menjadikan Jakarta kota maju dan sejahtera dengan terciptanya lapangan kerja, kestabilan, dan keterjangkauan bahan pokok.
Hal itulah menurut dia yang diduga membuat masyarakat menaruh harapan padanya.
"Jadi saya ketika melihat survei indikator itu saya melihat berarti kebutuhan rakyat Jakarta tentang lapangan pekerjaan, biaya hidup yang terjangkau itu yang harus menjadi prioritas kita," ujar Anies Baswedan.
Hematnya, seorang pemimpin yang dibutuhkan adalah dia yang dapat mengenal, memberi solusi, dan mengatasi permasalahan masyarakat di tempat pemilihan tersebut.
"Karena Pilkada ini adalah tentang menyelesaikan masalah-masalah yang ada di masyarakat daerah itu dan harapannya apa yang kita kerjakan Insya Allah kita bisa teruskan di sini supaya biaya hidup terjangkau lapangan pekerjaan tersedia dan soal kesehatan pendidikan yang juga di situ cukup tinggi," katanya.
NasDem Tak Janji Usung AniesBendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni meminta publik tak lantas ambil kesimpulan saat mendengar seorang politikus mendapat rekomendasi maju ke Pilkada.
Catatan tersebut tampaknya berlaku juga bagi Anies Baswedan yang belum lama ini diusung NasDem untuk menjadi calon kandidat Gubernur DKI Jakarta.
Wakil Ketua Komisi III DPR itu menuturkan bila sejatinya politik bersifat dinamis sehingga terkadang implementasi di lapangan berbeda dengan yang diharapkan.
"Itu sangat dinamis, jangan salah. Oke, yang udah ditetapin misalnya. Belum tentu juga yang ditetapin, oke, akan daftar. Karena politik itu sangat dinamis. Lu boleh megang rekomendasi, tahu-tahu rekomendasi dibatalin, who know?" ujarnya, Senin, 29 Juli 2024.
Bahkan lebih lanjut, hingga detik ini Ahmad Sahroni belum melihat surat dalam bentuk fisik yang berisi rekomendasi untuk Anies Baswedan.
"Gue sebagai orang NasDem aja belum tahu. Gue sebagai orang NasDem belum tahu, karena bukan di Bappilu (Badan Pemenangan Pemilu) gue ya," ucapnya.
Oleh karena itu, dia menegaskan tak ada yang pasti di dunia politik, sebelum gagasan yang digembargemborkan terealisasi dalam bentuk siaran resmi lembaga bersangkutan.
"Ya kan belum, belum. Kuncian itu nanti setelah dia mendaftarkan. Nah, jadi jangan kecele. Rekomendasi bisa aja dikasih, tapi tahu-tahu nggak didaftarin," ujar dia.
"Bisa dicabut, bisa saja tidak dilanjutkan untuk pendaftaran," katanya.***
Sentimen: positif (100%)