Sentimen
Positif (87%)
1 Agu 2024 : 22.20
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Surabaya

Kasus: Kemacetan

Tokoh Terkait

Viral! Warga Surabaya Tagih Iuran Rp140 Juta ke Sekolah Swasta

Beritajatim.com Beritajatim.com Jenis Media: Regional

1 Agu 2024 : 22.20

Surabaya (beritajatim.com) – Perseteruan warga Kota Surabaya dengan pihak sekolah swasta soal kenaikan iuran jalan, viral di media sosial instagram milik Wakil Walikota Surabaya, Armuji, @cakj1.

Dilihat Beritajatim.com di akun Instagram @cakj1 tampak pihak sekolah menjelaskan kepada Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji. Bahwa warga menutup satu-satunya akses jalan untuk guru dan murid.

“Tindak lanjut laporan warga terkait permasalahan antara warga dengan sekolah SMP di Manyar Tirtomulyo. Permasalahan muncul karena adanya tidak sepakatnya iuran yang diajukan pihak warga kepada sekolah,” tulis akun Instagram @cakj1 dilihat beritajatim, Rabu (31/7) kemarin.

Menanggapi kejadian itu, Armuji menyampaikan, permasalahan bermula saat pihak sekolah SMP di Jalan Manyar Tirtomulyo, melaporkan tagihan iuran warga setempat. Yang dinilai sangat mahal.

Pihak sekolah swasta keberatan harus membayar iuran di empat RW sebesar masing-masing Rp35 juta. Sehingga total iuran keseluruhan Rp140 juta.

“Awalnya (iuran) Rp25 juta, naik jadi Rp32 juta itu sekolah masih mau bayar. Dinaikin lagi jadi Rp35 juta sekolah enggak mau, keberatan,” ujar Armuji, ketika dihubungi melalui sambungan telephone.

Sedangkan, lanjut Armuji, pihak RW menyebutkan penyebab kenaikan iuran itu untuk menggaji para satpam yang berjaga di sekitar perumahan. Total ada 30 orang, yang dipekerjakan sebagai sekuriti.

Oleh sebab itu Armuji mendatangi lokasi tersebut untuk mendapatkan penjelasan dan mediasi dari masing-masing pihak. Dia menyimpulkan, kemacetan di sekitar sekolah hanya alasan untuk menaikkan iuran.

“Saya bilang, kalau iuranya cocok enggak macet. Tapi kalau enggak cocok dibilang macet. Itu juga jalan umum, bukan milik perorangan karena sudah jadi fasilitas umumnya Pemkot,” papar dia.

Selain itu, pengelola sekolah juga telah mengkaji terkait jumlah iuran yang diminta alasan penggunaannya. Mereka menemukan banyak sisa dari uang yang dikumpulkan warga RW tersebut.

“Pihak sekolah audit sendiri, (iuranya, red.) buat bayar 30 Satpam, Satpamnya gajinya cuman Rp2,5 juta, terus itu kali 30 (orang) hasilnya ini cuma berapa, serta sisanya masih banyak uangnya,” terangnya.

Dari siti, Armuji menyerahkan keputusan ke pihak sekolah swasta tersebut. Apakah akan dilaporkan ke polisi atau tidak. Selain itu juga, pihka pengelola sudah tak membayar iuran lagi kepada warga. [ram/ian]

Sentimen: positif (87.7%)