Sentimen
Negatif (100%)
5 Agu 2024 : 19.09
Informasi Tambahan

Kab/Kota: New York, Tel Aviv

Kasus: pembunuhan

Tokoh Terkait
Ismail Haniyeh

Ismail Haniyeh

Ayatollah Ali Khamenei

Ayatollah Ali Khamenei

Ismail Haniyeh Tewas Bukan karena Bom, Iran Ungkap Hasil Investigasinya

5 Agu 2024 : 19.09 Views 1

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Internasional

PIKIRAN RAKYAT - Hasil investigasi penyelidikan Iran terkait pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, akhirnya diumumkan.

Hal tersebut diuraikan oleh Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) yang menyatakan bahwa Haniyeh tewas akibat serangan rudal, bukan bom.

IRGC menyebut bahwa Israel penjajah yang dibantu Amerika Serikat telah menembakkan proyektil jarak pendek dengan hulu ledak sekitar 7 kilogram.

Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Mehr News, proyektil tersebut meledak dengan kuat di luar lokasi penginapan Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, menyebabkan kematian pemimpin politik Hamas tersebut dan seorang pengawalnya.

"Pembunuhan Haniyeh ini dirancang dan dilakukan oleh rezim Zionis (Israel) dan didukung oleh pemerintah Amerika Serikat," tulis pernyataan IRGC pada Minggu 4 Agustus 2024.

Hamas dan Iran menuduh Israel zionis sebagai pelaku pembunuhan Haniyeh, sementara Tel Aviv hingga kini belum memberikan respons mengenai tuduhan tersebut.

Iran Akan Membalas Kematian Haniyeh

Seiring dengan hasil penyelidikan tersebut, IRGC menegaskan akan membalas kematian Haniyeh dengan hukuman berat terhadap Israel penjajah. Balasan tersebut akan dilancarkan pada waktu dan tempat yang tepat.

Sebelumnya, Ismail Haniyeh tewas terbunuh di Iran pada Rabu 31 Juli 2024 dini hari, setelah adanya sebuah serangan di tempat penginapannya di Teheran.

Haniyeh berada di Iran untuk menghadiri pelantikan Presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian. Selain itu, ia juga sempat bertemu dengan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

Terbaru, sebelum hasil investigasi IRGC dirilis, New York Times (NYT) sudah menerbitkan laporan yang mengklaim bahwa Haniyeh tewas akibat bom dengan mengutip tujuh sumber terpercaya dari Timur Tengah.

NYT menyebutkan bahwa bom tersebut telah diselundupkan ke kediaman Haniyeh dua bulan sebelum kejadian.***

Sentimen: negatif (100%)