Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Toyota
Kab/Kota: Pekanbaru
Akibat Perbuatan Marisa, Begini Kesedihan Anak yang Ibunya Ditabrak Mahasiswi Pekanbaru
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Duka menyelimuti Farah, putri dari Renti Marningsih (46), ibu-ibu yang tewas usai ditabrak mahasiswi bernama Marisa Putri (21) di Pekanbaru.
Bak petir yang menyambar di siang bolong, kepergian Renti secara mendadak menorah luka di relung hati sang anak.
Farah, yang kerap dipanggil 'Poyen' oleh mendiang, tampak melakukan ekacakap tentang perasaanya pascakematian Renti.
Dia mengaku tak kuasa menahan tangis kala menyadari ibunya tak lagi bisa didekap untuk selamanya.
"Ma sekarang yen ga bisa kuat kayak yang mama mau, yen cengeng, jangan marah ya ma, nanti kalua kita ketemu lagi mama boleh kok marahin, tapi sekarang mama jauh, jadi mama belum boleh marah ya," tutur Farah.
Tanpa kalimat perpisahan, diakui Farah kepergian ibunya sangat membuat dia terpukul. Dia pun mempertanyakan takdir, hingga berujung menyalahkan diri sendiri.
"Ma? cepet banget perginya? Yeyen nakal ya? Yeyen minta maaf ya ma udah jadi anak yang kurang baik," ujarnya.
Putri korban pun bertanya-tanya bisakah takdir sang ibu diubah jika hari itu tak keluar dari rumah.
Sepucuk Surat untuk RentiFarah menulis sebuah surat melalui media sosial pribadinya. Surat itu ditujukan untuk mediang sang ibu yang tewas akibat ditabrak mahasiswi, 3 Agustus 2024 kemarin.
Berikut surat lengkap yang menggambarkan kesedihan mendalam anak dari ibu yang tewas ditabrak Marisa Putri.
"Seandaikan pagi itu aku ngelarang mama pergi, apa aku masih bisa meluk mama hari ini?
Seandainya mama lewat jalan lain, apa aku masih bisa ngeliat mama pulang dengan tersenyum? seandainya aku kaya, mama ga perlu pergi kerja, apa mama bakal ngebukain aku pintu rumah dan bilang "poyen mama sudah pulangg"
Penyesalan satu persatu bermunculan. seharusnya aku makan nasi yg mama masak pagi itu kalau tau ternyata itu adalah masakan terakhir mama. seharusnya aku selalu meluk dan cium mama, bukan hanya disaat hari raya, ulang tahun mama, dan juga hari terakhir aku melihatnya. seharusnya aku ngeperlakuin mama lebih baik lagi, aku memang anak yg durhaka.
Kenangan pagi itu akan selalu akan kuingat, dimana mama minta maaf tidak sempat untuk memasak lauk dan bilang "nanti beli lauk disimpang aja ya, mama blm sempat masak, mau ke pasar dlu. bsk2 kalau mau beli lauk disana aja, enak-enak."
Ma, ga ada yang lebih enak dri masakan mama
seharusnya aku bisa ngejawab seperti itu, tapi aku pergi gitu aja.
Banyak kata seandainya di pikiranku, penyesalan selalu berkecamuk dibenakku, tapi tidak ada kata seandainya dalam ketetapan Allah, tidak ada yang perlu disesali karna semua itu memang jalan yang terbaik untuk mama. yeyen ikhlas kok ma, tapi yen cengeng, mama jangan sedih ya liat yen nangis. bsk bsk yen bakal jadi anak yg kuat seperti yang mama mau.
Ma, yen mau bilang kalau mama adalah ibu terbaik untuk yeyen. mama ga akan ada gantinya. mama adalah mama yeyen, selamanya akan jadi mama yeyen. Yeyen sayang mama," isi surat Farah untuk sang ibu.
Kronologi Kematian RentiMahasiswi bernama Marisa Putri (21) menabrak ibu-ibu bernama Renti Marningsih (46) sampai tewas di Pekanbaru pada Sabtu, 3 Agustus 2024 pagi. Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Jeki Rahmat Mustika pun menjelaskan bagaimana kronologinya.
Menurut keterangannya, pada Sabtu, 3 Juli 2024 pukul 00.00 WIB, Marisa diajak temannya karaoke bersama. Ia tiba di tempat karaoke pukul 01.00 WIB dan ditawari ekstasi oleh teman-temannya berinisial T dan O.
"Di tempat karaoke tersebut dia mengonsumsi minuman keras di inex yang diberi oleh temannya berinisial T dan O," kata Jeki, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara padaSenin, 5 Agustus 2024.
Sekitar pukul 05.00 WIB, Marisa pulang dari tempat karaoke dengan menyetir mobil Toyota Raize sendiri, di bawah pengaruh obat-obatan tersebut. Tanpa disadari, ia menabrak ibu-ibu dan terus melaju.
"Korban terseret hingga sejauh 50 meter. Saat itu pun ia tak sadar telah menabrak korban," ujarnya.
Ia baru sadar ketika para pengemudi ojek online menghentikannya. Setelah itu, ia baru kembali ke lokasi kejadian.***
Sentimen: negatif (99.9%)