Tuban (beritajatim.com) – Beredar informasi yang menuding dugaan adanya anggota Polri Kepolisian Resor Tuban mempunyai tambang ilegal komoditas pasir silica di Dusun Bawi, Desa Hargoretno, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban. Kasat Reskrim tunjukkan dokumen-dokumen resmi.

Hal ini disampaikan oleh Kasatreskrim Polres Tuban AKP Rianto bahwa informasi dari oknum wartawan di Surabaya tersebut tidak benar.

“Tidak ada anggota Polres Tuban yang bermain di proyek tambang yang terletak di kecamatan Kerek itu,” tutur AKP Rianto.

Berdasarkan itu, pihaknya langsung melakukan pemeriksaan di tambang pasir yang terletak di Kecamatan Kerek tersebut dan menemukan fakta bahwa pemilik bukan anggota Polri apalagi anggota Polres Tuban.

“Dokumen perizinan kami bawa semua, termasuk Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP) ini berdasarkan data tambang tersebut adalah milik Pras,” terang Rianto.

Oleh karenanya, dalam pemberitaan oleh oknum media tersebut tidaklah benar. Sebab, dari Kepolisian langsung melakukan pemeriksaan berdasarkan bukti-bukti dokumen milik tambang.

“Tambang itu dikatakan ilegal apabila tidak ada dokumen perizinannya, ini semua lengkap bukti-bukti perizinan atas nama Pras beserta pajak dan WPOP,” bebernya.

Sebelumnya, kasus ini juga sempat meresahkan, yang mana beredar juga informasi dugaan tambang ilegal milik Hadid yang berada di Kecamatan Montong. Setelah diperiksa, juga sudah mengantongi izin.

“Intinya, kami sudah meminta keterangan dari semua pihak, karena yang kami butuhkan adalah bukti perizinan yang dibuktikan dengan adanya WPOP,” tambahnya.

Saat ditanya mengenai oknum wartawan yang memberikan informasi tidak benar itu, Satreskrim Polres Tuban tengah melakukan tindak lanjut ke pimpinan.

“Kami akan melakukan komunikasi terlebih dahulu dengan pimpinan untuk menentukan langkah selanjutnya,” pungkasnya. [ayu/ian]