Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Kebon Sirih
Kasus: korupsi, Tipikor
Partai Terkait
Tokoh Terkait
joko widodo
Harun Masiku
Kusnadi
Rossa
Megawati Sebut Orang di Sekelilingnya Jadi Incaran Kasus Hukum, Ini Tanggapan Istana
Beritasatu.com Jenis Media: Nasional
Jakarta, Beritasatu.com - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri sempat menyinggung dalam pidatonya soal orang-orang di sekelilingnya yang ia nilai menjadi sasaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus hukum.
Merespons hal itu, Tenaga Ahli Utama Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyebut bahwa tuduhan yang dialamatkan pada lembaga antirasuah itu tak benar. Ia juga mengkhawatirkan bahwa tuduhan itu memberikan edukasi politik yang tidak bagus bagi masyarakat.
"Bukan saja tidak benar, tetapi itu bisa nanti menimbulkan fitnah baru dan tidak bagus dalam memberikan edukasi kepada publik dan saya percaya bahwa Mama Ega adalah seorang negarawan yang tidak perlu kita ragukan kapasitasnya," ujar Ngabalin saat dijumpai di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, (2/8/2024).
Ngabalin juga menyebut bahwa KPK merupakan institusi negara. Mengutip kalimat Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Ngabalin kemudian menyebut bahwa korupsi merupakan kejahatan luar biasa.
"Tidak bisa, karena KPK itu kan institusi negara oleh Undang-Undang Dasar 1945 menjelaskan bahwa KPK itu adalah institusi negara dan Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa korupsi itu adalah extraordinary crime yang harus ditangani dengan cara extraordinary crime," jelasnya.
Lebih jauh, ia meminta kepada pihak-pihak yang sedang diperiksa KPK atau menjalani perintah regulasi maka harus legowo dan memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada KPK. Ia juga berharap tidak ada pihak-pihak tertentu yang bisa mengintervensi kewenangan KPK dalam penegakan hukum khususnya penanganan tindak pidana korupsi.
"Kalau hari ini ada tokoh-tokoh tertentu yang sedang diperiksa atau harus menghadapi tuntutan perintah regulasi mari kita harus legowo dan memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada KPK tentang proses ini," ungkapnya.
"Jangan pernah ada orang bisa mengintervensi kekuasaan hukum, langkah-langkah yang dilakukan oleh KPK," sambungnya.
Sebelumnya, Megawati kembali memberikan sindiran kepada penyidik KPK AKBP Rossa Purbo Bekti yang pernah memeriksa Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait kasus Harun Masiku. Megawati menduga orang-orang dekatnya sedang diincar.
"Kamu siapa Rossa? Jangan hanya kamu KPK lho, ya saya enggak takut, gile lo," ujar Megawati saat memberikan pidato politik di acara Mukernas Perindo di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2024).
Menurut Megawati, pemeriksaan Hasto di KPK oleh Rossa sarat kejanggalan. Padahal, kata dia, penyidik KPK seharusnya bekerja sesuai aturan.
Megawati kembali menegaskan, dirinya terlibat dalam pembentukan sejumlah institusi hukum, seperti Mahkamah Konstitusi (MK) dan KPK.
"Yang bikin MK siapa? Betul kalau enggak percaya buka, yang bikin KPK saya," ungkap Megawati.
Hanya saja, kata dia, penegakan hukum saat ini mudah diintervensi oleh kekuasaan. Megawati juga menduga orang-orang dekatnya sedang diincar. Megawati merasa langkah itu dilakukan karena tidak ada yang berani menghadapi dirinya secara langsung.
"Mau ngambil saya enggak berani. Sasarannya di sekeliling saya," kata Megawati.
Seperti diketahui, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sempat dipanggil oleh Polda Metro Jaya atas dugaan tindak pidana penyebaran berita bohong pada awal Juni lalu.
Selain itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga sudah memanggil Hasto untuk dimintai keterangan atas kasus dugaan suap penetapan anggota DPR 2019-2024 dengan tersangka Harun Masiku. Bahkan, staf Hasto bernama Kusnadi dan empat orang lainnya telah dicegah KPK ke luar negeri.
Sentimen: negatif (100%)