Syukur, Bangsa Indonesia Mampu Bertahan, Terus Bertumbuh di Tengah Krisis Global
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim bahwa Indonesia saat ini menjadi salah satu negara berkembang yang mampu bertahan dan bertumbuh di tengah ragam tantangan global bertubi-tubi.
Di antara ketidakpastian situasi dan kondisi geopolitik mancanegara dan persoalan iklim dunia, Jokowi bersyukur Indonesia masih kokoh bahkan tumbuh terus.
Hal ini disampaikannya dalam sambutan pada acara Dzikir dan Doa Kebangsaan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis malam, 1 Agustus 2024.
"Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas segala perlindungan dan anugerahnya bagi bangsa Indonesia, sehingga kita mampu terus bertahan, mampu terus bertumbuh, walaupun dunia tengah dilanda berbagai krisis, ketidakpastian global, ketidakpastian geopolitik, perubahan iklim, dan ke depan tantangan yang kita hadapi juga tidak mudah," kata Presiden.
Adapun agenda tersebut menandai dimulainya rangkaian kegiatan Bulan Kemerdekaan menjelang HUT ke-79 RI, 17 Agustus 2024 mendatang.
Presiden menjelaskan, krisis dan tantangan baru yang dimaksud bukan persoalan yang dapat selesai satu dua hari. Krisis itu dipastikan bermunculan dan selalu datang silih berganti.
Untuk itu, Jokowi mengajak seluruh pihak yang hadir dalam acara untuk bersatu padu, bahu membahu membangun bangsa menjadi terus kuat.
"Sebagai bangsa kita harus selalu bersatu padu. Setuju? Harus saling menguatkan, setuju? Harus saling membantu, setuju? Saling tolong menolong dan saling mendoakan. Untuk keselamatan kita semuanya sebagai sebuah bangsa dan untuk kemajuan Indonesia yang kita cintai ini," seru Jokowi ke hadapan ribuan undangan yang hadir.
Serentak, seluruh hadirin merespons seruan Jokowi dengan teriakan "Setuju!" secara kompak.
Jokowi: Saya Manusia BiasaPresiden Jokowi, di acara serupa, juga menyampaikan permohonan maafnya di hadapan publik. Ia memohon maaf sebab tak bisa selalu menyenangkan dan memenuhi keinginan semua pihak dalam setiap kebijakannya.
Mewakili Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, Jokowi merasa harus meminta maaf atas segala khilaf dalam menjalankan amanah sebagai kepala negara.
"Bapak Wakil Presiden, Bapak-Ibu sekalian, Saudara-saudara sebangsa dan se-Tanah Air, dalam kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan Kemerdekaan, bulan Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor K.H. Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya," kata Presiden Jokowi.
"Atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia," ujar dia lagi.
Presiden mengaku sadar, dirinya hanya manusia biasa yang tidak bisa selalu sempurna dalam bertindak dan mengambil langkah mengepalai Indonesia.
"Saya tidak sempurna, saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT. Hanya milik Allah, Kerajaan Langit dan Bumi serta apapun yang ada di dalamnya, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu," kata Presiden ke-7 RI itu.
Presiden lantas mengajak seluruh hadirin undangan untuk berdoa bersama, memohon pertolongan Allah SWT agar diberikan kemudahan untuk meraih cita-cita bangsa yang maju, bangsa yang baldatun, thayyibatun, wa rabbun ghofur, yaitu negeri yang baik dengan Rabb (Tuhan) yang Maha Pengampun. ****
Sentimen: positif (99.2%)